Saat Covid-19 merebak, ada kampanye
untuk mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Sabun akan melarutkan virus
yang konon kabarnya mengandung protein itu. Air mengalir akan menghanyutkan dan
membuang virus itu darri tangan kita.
Mencuci tangan adalah kebiasaan yang
baik. Di media anak tempat saya berkarya, menulis tema tentang mencuci tangan
ini selalu ada di setiap tahun. Walaupun penulisnya kadang-kadang agak bosan,
tetapi kami semua menyadari pentingnya mencuci tangan untuk anak-anak. Yang
pasti kegiatan mencuci tangan harus dilakukan saat mau makan atau setelah dari
toilet. Nah, pada saat seperti ini mencuci tangan lebih dari itu. Mencuci
tangan disarankan setiap menyentuh benda asing.
Saya termasuk orang yang mematuhi
imbauan mencuci tangan itu. Saya mencuci tangan jauh lebih sering daripada
biasanya. Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang lain penghuni rumah
saya. Kami juga jadi lebih sering mandi. Kami menyepakati semua orang yang dari
luar rumah harus mandi keramas saat pulang. Mandinya langsung dilakukan, tidak
boleh leyeh-leyeh istirahat dulu.
Kebiasaan baru ini mengakibatkan
lebih banyak air yang digunakan. Akhirnya tagihan air di rumah kami menjadi
naik sampai dua kali lipatnya. Kenaikan pemakaian ini dapat saya maklumi karena
pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan. {ST}