Sejak awal mulainya pandemi dan
bekerja di rumah, saya sering posting flora di media sosial. Postingan saya itu
untuk mengimbangi tentang berita Covid-19 yang simpang siur dan beredar tak
terkendali di media sosial. Saat itu saya posting hanya untuk kesenangan saya
sendiri saja. Mungkin orang lain ada yang tidak suka dengan postingan saya
seperti saya juga tidak suka dengan postingan mereka.
Postingan flora itu saya beri judul
Flora Sekitar Kita. Awalnya yang saya posting memang foto flora yang ada di
sekitar rumah saya. Setelah beberapa lama, saya kembangkan dengan foto-foto
lama yang saya potret dari kunjungan ke
beberapa tempat. Setelah beberapa ratus postingan, akhirnya saya mulai
kehabisan bahan. Saya kembali memotret tanaman-tanaman yang ada di halaman
saya.
Menurut saya setiap daun dan setiap
bunga itu berbeda. Itu sebabnya saya tidak terlalu bosan untuk memotret jenis
tanaman yang itu-itu saja. Namun, setelah saya lihat lagi, album flora saya itu
jadi tidak terlalu variatif karena isinya mirip. Saya pun mencoba menjelajah
lebih jauh lagi. Penjelajahan saya ini sampai ke sungai yang membatasi
kelurahan tempat tinggal saya. Penjelajahan itu akhirnya terpaksa dihentikan
saat pemerintah kota tempat tinggal saya menetapkan pembatasan pergerakan
warganya.
Dengan lebih banyak di rumah, saya
makin jarang posting foto-foto flora. Namun, bukan berarti foto flora di media
sosial berkurang. Orang-orang yang dulunya jarang posting tentang flora, kali
ini malah cukup sering posting. Bunga, buah, dan daun bertebaran di linimasa saya.
Saya sangat bersyukur melihat pemandangan ini. Semoga makin banyak lagi orang
yang posting tentang flora dan keunikannya. {ST}