Ana

Kamis, 23 Juli 2020

Nostalgia Dongeng Anak di Majalah Bobo Saat Hari Anak Nasional


            Setiap peringatan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli, media anak tempat saya berkarya juga ikut memeriahkan. Tahun 2020 ini merupakan tahun yang spesial. Peringatan ini tidak dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan orang seperti yang biasa kami lakukan.
            Bagian markom kami merancang sebuah perayaan khusus yang hampir seluruh kegiatannya berupa daring. Hampir semua orang turut dilibatkan dalam acara ini termasuk saya. Saya diminta untuk membawakan acara Nostalgia Dongeng Bobo.
            Dalam kesempatan ini saya menyampaikan tentang dongeng dan cerita yang telah menjadi bagian dari majalah ini sejak pertama kali terbit pada tahun 1973. Cerita dalam majalah ini ada banyak macamnya. Ada dongeng dan cerita keseharian anak-anak. Cerita-cerita itu dibuat dengan ilustrasi yang menarik.
            Cerita di media anak ini juga mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini cerita yang ada di majalah Bobo tidak hanya dapat dilihat dalam majalah cetak. Cerita-cerita itu juga ada dalam bentuk online di website dan media sosial. Beberapa cerita itu ada juga yang dijadikan video.
            Video cerita ini juga ada beberapa macam. Ada cerita animasi, ada yang dibawakan oleh pencerita, ada yang dibuat dengan gambar menarik, dan diperankan oleh manusia. Tugas saya menyampaikan hal tersebut.
            Apa yang disampaikan ini sebenarnya sederhana saja. Saya sudah dapat membuat konsepnya hanya dalam waktu beberapa menit. Namun, tidak demikian yang terjadi apabila berhadapan dengan kamera. Saya menjadi sedikit grogi. Itu memang biasa terjadi pada saya yang memang tidak biasa berbicara di depan kamera.

            Untuk acara kali ini, kamera yang digunakan adalah kamera laptop. Ini lebih membantu saya karena saya tidak perlu melihat kamera langsung. Di layar laptop saya juga bisa membuka catatan naskah yang sudah saya buat sebelumnya. Tak disangka proses rekaman ini termasuk cepat. Lebih cepat dari dugaan saya. {ST}

Selasa, 14 Juli 2020

Tahun Ajaran Baru 13 Juli 2020


            Tahun ajaran baru di tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 13 Juli 2020. Anak-anak yang naik kelas seharusnya masuk ke kelas barunya. Anak yang masih kelas 1 seharusnya menjadi anak baru di sekolah barunya. Dari tahun ke tahun, hari pertama tahun ajaran baru ini selalu mengundang kehebohan baik dari anak didik, orang tua, dan guru. Jalanan biasanya macet di hari yang biasanya selalu jatuh di hari Senin itu.
            Ada yang berbeda di awal tahun ajaran kali ini. Cukup banyak sekolah yang masih menetapkan belajar di rumah. Anak-anak belajar dengan cara online di rumah masing-masing. Karena itu jalanan di sekitar sekolah pun menjadi sepi. Tidak ada berita kemacetan di hari itu.
            Ada pula sekolah yang menetapkan kebijakan untuk belajar di kelas. Sekolah-sekolah itu tentunya di wilayah yang bebas dari Covid-19 atau yang dikenal sebagai zona hijau. Di sekolah-sekolah itu, kabarnya diberlakukan protokol kesehatan untuk mencegah merebaknya virus.
            Kebijakan untuk belajar tatap muka ini menimbulkan polemik. Ada yang pro, banyak yang kontra. Berita tentang ini menghiasi media massa dan media sosial. Ada orang tua yang cemas kalau anaknya harus berkumpul bersama orang lain dalam waktu yang lama. Sebaliknya ada pula orang tua yang lebih ingin anaknya untuk bersekolah saja daripada “libur” di rumah.
            Kebanyakan orang yang saya kenal belajar di rumah dengan menggunakan sistem online. Keponakan-keponakan saya juga demikian. Salah satu keponakan saya memasuki kelas 1 SD. Rupanya dia belum bisa menyesuaikan cara belajar seperti ini. Dia lebih banyak mengantuk saat belajar menatap layar gawai.
            Langkah untuk belajar online itu sepertinya memang langkah terbaik yang harus dilakukan dalam masa merebaknya virus Covid-19 ini. Semoga saja kelak mereka dapat berkumpul lagi dengan teman-teman di sekolah. Sekolah itu tidak hanya belajar, tetapi juga bersosialisasi. Kalau belajar sendiri di rumah seperti ini bagaimana caranya bersosialisasi?

Pengalaman belajar yang berbeda ini akan menjadi kenangan bagi mereka. Perjuangan untuk belajar menjadi catatan khusus dalam masa pertumbuhan mereka. Semoga saja para pelajar dapat menyesuaikan diri dengan baik. {ST}

Jumat, 10 Juli 2020

Mengamati Kehidupan di Stasiun Antariksa Internasional

 


            Sejak kecil saya penasaran dengan kehidupan di angkasa luar dan planet lain (kalau ada). Rasa penasaran saya itu membawa saya mendalami ilmu astronomi secara amatir. Minat saya itu saya bawa terus sampai saya mendapat kesempatan menjadi penulis artikel untuk anak-anak.

Rasa ingin tahu itu membuat saya selalu mencari informasi tentang kehidupan di angkasa luar termasuk mengikuti akun media sosialnya. Media sosial dapat mendekatkan yang jauh, termasuk yang hidup di angkasa luar. Saya jadi tahu dan dapat membayangkan kehidupan mereka. Kadang-kadang ada jga yang saya tulis menjadi artikel. {ST}

Rabu, 08 Juli 2020

Astronaut dari Indonesia (?)

 


            Sebagai penggemar astronomi, saya selalu mengikuti berita tentang astronaut. Saat catatan ini ditulis, ada 6 orang astronaut yang sedang bertugas di International Space Station (ISS). Selain para astronaut yang bertugas selama berbulan-bulan di ISS, ada pula astronaut yang hanya tinggal dalam waktu beberapa hari saja.

Tidak semua astronaut itu berasal dari negara yang sama. Memang, sih, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara adidaya ini memang telah lama mengembangkan ekspedisi antariksa. Namun, bangsa-bangsa lain juga tak mau ketinggalan. Jepang dan India adalah negara-negara Asia yang sudah mulai mengembangkan teknologi antariksa.

Tema angkasa luar dan astronaut ini tidak hanya menarik bagi saya. Dalam survey yang diadakan oleh media anak tempat saya berkarya, tema antariksa adalah salah satu yang paling diminati. Saya juga pernah menulis artikel tentang ini. Untuk dapat menulis artikel dengan baik, tentunya saya harus mencari informasi yang cukup. Ternyata untuk menjadi astronaut tidak harus belajar satu bidang ilmu tertentu. Ada astronaut yang belajar ilmu biologi, teknik, dan pilot.  Saya jadi bertanya-tanya sendiri, kapankah orang Indonesia ada yang menjadi astronaut. Apakah kelak para pembaca media anak itu ada yang menjadi astronaut mewakili bangsa kita? {ST}

Senin, 06 Juli 2020

Kehilangan Sisir Hitam

 


            Saya memiliki sisir hitam yang terbuat dari tanduk kerbau. Sisir yang geriginya jarang-jarang ini adalah pemberian Eyang, nenek saya. Sisir hitam itu dapat diandalkan untuk menyisir rambut saya yang panjang dan agak ikal. Rambut yang cukup sering kusut ini dapat disisir dengan mudah menggunakan sisir hitam tersebut.

            Pada saat pandemi Covid-19, rambut saya bertambah panjang. Sisir hitam ini betul-betul sangat berguna untuk menyisir rambut saya. Pada saat itulah sisir ini hilang. Kehilangan sisir ini membuat saya cukup sedih. Selain karena gunanya, juga karena nilai sejarahnya. Sisir ini menjadi kenang-kenangan atas nenek saya yang sekarang sudah meninggalkan dunia ini.

            Saya mencari-cari sisir hitam itu berkali-kali. Saya mencarinya di banyak tempat yang memungkinkan terselipnya sisir itu. Pencarian ini saya lakukan hampir selama 2 minggu. Sampai akhirnya saya pasrah dan merelakannya.

            Suatu hari, saya tiba-tiba merasakan keinginan kuat untuk mencari sisir itu sekali lagi. Saya membongkar meja dandan saya. Hanya perlu waktu beberapa detik, saya temukan sisir hitam kesayangan saya itu. Sekarang sisir itu sudah ada kembali di meja dandan saya dan siap sedia merapikan rambut saya. {ST}

Sabtu, 04 Juli 2020

Latihan Paduan Suara Online


            Saat pandemi COVID-19 terjadi, semua kegiatan di gereja dihentikan, termasuk latihan paduan suara. Kegiatan latihan bersama ini memang sangat diperlukan untuk memadukan suara. Absen latihan membuat kemampuan para penyanyi menurun. Selain itu, para penyanyi juga sudah kangen pada teman-temannya.
            Sebuah paduan suara biasanya juga menjadi komunitas. Komunitas tersebut tidak hanya membicarakan yang terkait tentang paduan suara. Komunitas ini lama-lama akan berkembang menjadi seperti keluarga. Saya yang tidak terlalu bisa menyanyi ini juga tergabung dalam sebuah paduan suara yang telah menjadi komunitas.
            Awalnya kegiatan paduan suara ini memang diliburkan. Lama-lama banyak juga yang berinisiatif untuk latihan secara online. Tentu saja latihan online ini tidak bisa sebaik bertemu langsung. Akan tetapi ini adalah pilihan terbaik untuk saat seperti ini. {ST}

Kamis, 02 Juli 2020

Tagihan Air Naik Saat Pandemi Covid-19


            Saat Covid-19 merebak, ada kampanye untuk mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Sabun akan melarutkan virus yang konon kabarnya mengandung protein itu. Air mengalir akan menghanyutkan dan membuang virus itu darri tangan kita.
            Mencuci tangan adalah kebiasaan yang baik. Di media anak tempat saya berkarya, menulis tema tentang mencuci tangan ini selalu ada di setiap tahun. Walaupun penulisnya kadang-kadang agak bosan, tetapi kami semua menyadari pentingnya mencuci tangan untuk anak-anak. Yang pasti kegiatan mencuci tangan harus dilakukan saat mau makan atau setelah dari toilet. Nah, pada saat seperti ini mencuci tangan lebih dari itu. Mencuci tangan disarankan setiap menyentuh benda asing.
            Saya termasuk orang yang mematuhi imbauan mencuci tangan itu. Saya mencuci tangan jauh lebih sering daripada biasanya. Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang lain penghuni rumah saya. Kami juga jadi lebih sering mandi. Kami menyepakati semua orang yang dari luar rumah harus mandi keramas saat pulang. Mandinya langsung dilakukan, tidak boleh leyeh-leyeh istirahat dulu.

            Kebiasaan baru ini mengakibatkan lebih banyak air yang digunakan. Akhirnya tagihan air di rumah kami menjadi naik sampai dua kali lipatnya. Kenaikan pemakaian ini dapat saya maklumi karena pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan. {ST}

Rabu, 01 Juli 2020

Senang Makin Banyak Orang yang Posting Tumbuhan


            Sejak awal mulainya pandemi dan bekerja di rumah, saya sering posting flora di media sosial. Postingan saya itu untuk mengimbangi tentang berita Covid-19 yang simpang siur dan beredar tak terkendali di media sosial. Saat itu saya posting hanya untuk kesenangan saya sendiri saja. Mungkin orang lain ada yang tidak suka dengan postingan saya seperti saya juga tidak suka dengan postingan mereka.
            Postingan flora itu saya beri judul Flora Sekitar Kita. Awalnya yang saya posting memang foto flora yang ada di sekitar rumah saya. Setelah beberapa lama, saya kembangkan dengan foto-foto lama yang  saya potret dari kunjungan ke beberapa tempat. Setelah beberapa ratus postingan, akhirnya saya mulai kehabisan bahan. Saya kembali memotret tanaman-tanaman yang ada di halaman saya.
            Menurut saya setiap daun dan setiap bunga itu berbeda. Itu sebabnya saya tidak terlalu bosan untuk memotret jenis tanaman yang itu-itu saja. Namun, setelah saya lihat lagi, album flora saya itu jadi tidak terlalu variatif karena isinya mirip. Saya pun mencoba menjelajah lebih jauh lagi. Penjelajahan saya ini sampai ke sungai yang membatasi kelurahan tempat tinggal saya. Penjelajahan itu akhirnya terpaksa dihentikan saat pemerintah kota tempat tinggal saya menetapkan pembatasan pergerakan warganya.

            Dengan lebih banyak di rumah, saya makin jarang posting foto-foto flora. Namun, bukan berarti foto flora di media sosial berkurang. Orang-orang yang dulunya jarang posting tentang flora, kali ini malah cukup sering posting. Bunga, buah, dan daun bertebaran di linimasa saya. Saya sangat bersyukur melihat pemandangan ini. Semoga makin banyak lagi orang yang posting tentang flora dan keunikannya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini