Ana

Selasa, 02 Juni 2020

Mengambil Barang Pribadi di Kantor


            Setelah lebih dari  2 bulan bekerja di rumah, kantor tempat saya bekerja tak kunjung dibuka. Menurut informasi yang saya terima, langkah ini diambil selain untuk mencegah menyebarnya virus, juga untuk penghematan. Dengan menutup kantor artinya biaya untuk listrik, air, dan internet juga berkurang.
            Sebagian besar pekerjaan saya memang dapat dilakukan dari luar kantor. Yang penting ada alat kerjanya dan sambungan internet untuk koordinasi. Redaksi media anak tempat saya bekerja sudah menyesuaikan dengan cara kerja seperti ini dan sepertinya cukup berhasil. Apa yang kami kerjakan dapat mencapai target tanpa kendala yang berarti.
            Suatu hari, atasan saya mengimbau kami semua untuk mengambil barang-barang pribadi yang ada di kantor. Kami juga diminta untuk membuang makanan yang kemungkinan sudah kedaluarsa atau bahkan busuk. Untuk mencegah terjadinya perkumpulan orang, kami semua dijadwalkan untuk datang bergantian ke kantor.
            Barang milik pribadi saya yang ada di kantor ternyata banyak juga. Kebanyakan berupa buku. Buku-buku ini kebanyakan juga terkait dengan pekerjaan. Buku-buku itu banyak yang bisa dijadikan referensi atau bahan pemicu ide. Saya hanya membawa pulang beberapa di antaranya.

Harapan saya dan teman-teman, kelak kami akan berkantor di sini lagi. Jadi beberapa barang memang sengaja kami tinggalkan. Perlengkapan mandi, bantal, dan beberapa tas belanja saya tinggalkan di laci. Buku-buku yang sepertinya tidak dibaca dalam waktu dekat juga saya tinggalkan. Yang lainnya saya bawa dalam backpack yang biasa saya gunakan untuk jalan-jalan backpacker. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini