Lebaran tahun 2020 ini istimewa.
Tahun ini tidak banyak orang yang mudik ke kampung halamannya. Pandemi Covid-19
yang menyebabkannya. Imbauan untuk tidak mudik ini memang sudah diserukan
berbulan-bulan sebelumnya. Saya bersyukur para asisten rumah tangga kami tidak
mudik.
Asisten rumah tangga kami adalah
sepasang suami istri. Saat mudik tentu saja mereka selalu bersama. Baik pergi
ataupun pulangnya. Tidak bisa diatur bergiliran seperti di beberapa rumah tangga
lain. Selain itu mereka memiliki kebiasaan kembali ke Jakarta tidak tepat waktu
seperti yang dijanjikan. Kebiasaan yang sudah terjadi bertahun-tahun ini
dimaklumi oleh ibu saya, majikan asli mereka.
Setiap kali Lebaran datang, kami
selalu menghadapi masalah yang sama. Kedua orang ini tidak tentu waktunya untuk
kembali ke tempat mereka bekerja. Beberapa kali saya sempat berpikir mereka
lebih baik berhenti saja. Namun, ibu saya mencegah karena sudah terbiasa dengan
adanya mereka.
Tahun 2020 ini, kedua asisten rumah
tangga kami itu sebenarnya berniat untuk mudik. Kami berkali-kali berusaha
mencegahnya. Saya terang-terangan memberikan semacam sogokan. Saya membeli TV
layar datar dan dipasang di tempat mereka biasanya beristirahat. Saya katakan
TV itu untuk menemani mereka di hari Lebaran. Kami juga membeli dan memasak
menu khas lebaran seperti rendang dan opor ayam.
Beberapa hari menjelang Lebaran,
mereka mengatakan kalau tahun ini tidak mudik. Mudiknya ditunda pada bulan Juli
karena bertepatan dengan acara keluarga. Saya lega mendengarnya. Semoga pada
bulan Juli 2020 pandemi ini telah berlalu. Mereka dapat mudik dengan tenang
tanpa gangguan. {ST}