Minggu, 24 Mei 2020
Asisten Rumah Tangga Tidak Mudik Saat Lebaran 2020
Jumat, 15 Mei 2020
Tren Menanam Tanaman Pangan
Senin, 04 Mei 2020
Membaca Kabar yang Berimbang Membuat Tetap Waras
Berita yang beredar saat pandemi Covid-19 ini luar biasa. Berita dari media resmi saja banyaknya sudah luar biasa. Berita dari media tak resmi lebih banyak lagi. Kebanyakan berita buruk. Ada pula berita yang ngawur tingkat tinggi (tapi masih ada orang yang percaya).
Berita-berita menakutkan itu beredar luas tanpa batas dengan banyaknya media daring. Group WA yang saya ikuti dipenuhi oleh berita-berita seperti ini. Ironisnya, orang yang membagikan berita-berita itu sebenarnya bermaksud baik. Namun, akibatnya banyak orang yang menjadi cemas bahkan takut akibat berita tersebut.
Sebagai orang yang bekerja di media, saya juga memantau berita perkembangan terkini. Memang banyak berita buruk terkait dengan virus Covid-19 ini. Kalau hanya membaca berita seperti itu, bisa dijamin pembacanya akan merasa cemas bahkan depresi. Seakan-akan hidup zaman sekarang ini tidak ada harapan.
Akan tetapi, sebenarnya ada juga berita-berita baik yang membangkitkan harapan. Ada cukup banyak orang yang sembuh. Ada banyak pula aksi sosial kemanusiaan yang muncul di saat pandemi ini.
Saya berusaha membiasakan diri membaca berita yang berimbang. Saya selalu memantau berita baik yang buruk maupun yang baik dan membangkitkan harapan. Keseimbangan ini membuat saya (rasanya) tetap waras dan dapat berkarya dengan baik.
Berkaca dari pengalaman saya itu, saya juga menyarankan kepada orang-orang lain untuk mengonsumsi berita yang berimbang. Mungkin kita memang perlu tahu tentang berita buruk supaya tetap waspada. Akan tetapi, kita juga perlu membaca berita baik yang membangkitkan harapan.
Saya menyampaikan saran ini kepada siapa saja yang saya kenal. Saran yang menurut saya baik ini ternyata tidak selalu diterima dengan baik. Ada juga yang kurang suka. Namun, saya tidak peduli. Saya tetap menyarankan semua orang untuk mengonsumsi berita yang berimbang. {ST}
Minggu, 03 Mei 2020
Impian Membaca di Kursi Goyang
Saya memiliki banyak impian. Ada yang muluk banget sampai hanya mukjizat karunia Tuhan yang dapat mewujudkannya. Ada pula yang sangat sederhana. Salah satu impian sederhana saya adalah duduk membaca dengan santai di kursi goyang. Kursi goyang itu ada di teras rumah yang sejuk disertai dengan kicauan burung.
Impian saya itu terwujud di saat pandemi Covid-19 ini. Saya dipaksa untuk bekerja dari rumah. Nah, impian sederhana itu terwujud di rumah. Di teras rumah saya memang ada kursi goyang. Namun, saya jarang menggunakannya karena hari-hari saya biasanya selalu sibuk di luar rumah. Pada masa ini saya akhirnya memiliki kesempatan itu.
Kursi goyang berbahan kayu hitam ini menjadi salah satu tempat favorit saya di rumah. Kadang-kadang saya menyebutnya singgasana. Saya sudah pasti akan memasukkan kursi ini dalam cerita yang akan saya buat. Ceritanya belum saya buat, sih.
Saya cukup sering duduk di kursi goyang itu sambil membaca buku. Baik itu buku cetak maupun buku digital. Citan burung-burung juga menemani saya membaca dengan santai di teras tersebut. Yang kurang hanya sejuknya. Teras itu kadang-kadang tidak sejuk sama sekali, terutama saat Matahari bersinar terik. Syukurnya ada banyak tanaman hijau di halaman kami yang menambah sejuk pandangan mata. {ST}
Sabtu, 02 Mei 2020
Berjemur di Pagi Hari
Popular Posts
-
Rotan adalah salah satu sumber daya yang banyak tumbuh di Kalimantan. Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan. Ada pula y...
-
Di rumah kami ada burung tekukur yang dipelihara dalam sangkar di depan rumah. Burung tekukur ini pernah dikira sudah ...
-
Kacamata kuda adalah istilah yang sering digunakan sebagai kalimat kiasan. Orang yang memakai kacamata kuda artinya ...
-
Jeroan adalah makanan dengan banyak peminat di Indonesia. Bagian dalam hewan ini umum dijadikan bagian menu masakan. Di...
-
Butuh bujang alias rumput belulang sangat akrab dengan masa kecil saya di Kalimantan. Bagian buah dari tumbuhan ini be...
-
Saat berkunjung ke Bali, salah satu yang wajib dinikmati adalah tariannya. Saya juga menyempatkan dan mencari kesempa...
-
Saya ingat sekali AC pertama yang ada di rumah kami. Saat itu saya masih kecil, masih bersekolah di SD, menjelang S...
-
Kidu-kidu adalah masakan yang khas Karo yang terlihat seperti sosis. Penyajiannya biasanya dengan dipotong-potong seh...
-
Buah salak biasanya berisi 3 bagian. Kalau belum matang benar, biasanya ada bagian buah yang ukurannya besar, ada yang...
-
Nama Pasar Rawabelong sebagai pasar yang menjual bunga segar sudah tidak asing di telinga saya. Saya pun sudah cukup se...