Tanggal
17 Maret 2020 yang lalu kantor tempat saya bekerja mengambil kebijakan untuk
bekerja di rumah. Kebijakan itu untuk menghindari penularan virus Covid-19 yang saat ini menjadi
pandemi. Kami semua diminta bekerja di rumah selama 2 minggu sampai akhir bulan
Maret 2020.
Pada
beberapa hari pertama, saya cukup menikmati bekerja di rumah ini. Kebetulan
pekerjaan saya ini memang dapat dikerjakan di mana saja, termasuk di rumah.
Saya juga dapat bangun lebih siang dan tidak perlu mandi dulu untuk bekerja he
he he...
Setelah
seminggu berlalu, rasanya ada yang kurang. Biasanya saya selalu bertemu dengan
teman-teman di kantor. teman-teman kantor itu tidak hanya
sekadar rekan kerja. Mereka juga teman seperjuangan yang sudah seperti saudara.
Kami sering ngobrol sambil bercanda seru. Kali ini kami ngobrolnya versi
digital.
Masalah
saat bekerja di rumah juga berbeda. Biasanya masalah pekerjaan bisa
diselesaikan langsung bersama-sama,
kali ini harus berusaha diselesaikan sendiri dulu. Kalau tidak bisa, baru
meminta bantuan. Meminta bantuan pun bentuknya hanya informasi. Semua harus
dilakukan sendiri.
Menjelang
akhir bulan, saya sudah bersyukur karena akhirnya kerja di rumah ini akan
berakhir. Namun, tidak demikian kenyataannya. Kami semua harus menyesuaikan
diri dengan keadaan ini. Keputusan ini diambil karena keadaan belum dapat
dikatakan aman. Virus Covid-19
ini masih belum dapat dikendalikan. Kerja di rumah dilanjutkan sampai tanggal
19 April 2020. {ST}