Kebijakan untuk tetap tinggal di
rumah selama COVID-19 merebak ini membuat banyak kegiatan terhenti, termasuk
kegiatan di salon kecantikan. Salon langganan tempat saya potong rambut tutup
selama beberapa bulan ini. Akibatnya saya tidak bisa memotong rambut.
Saaat catatan ini saya buat, rambut saya
sedang panjang. Rambut yang tergerai di punggung saya itu sudah hampir mencapai
pinggang. Rasanya ini adalah rambut saya yang terpanjang sepanjang sejarah.
Rambut panjang saya ini jenisnya
mengembang dan agak susah diatur. Jepit-jepit rambut yang ada kadang-kadang
tidak bisa bertahan lama apabila digunakan di rambut saya yang tebal
mengembang. Selama bekerja di rumah ini, saya sudah mematahkan 2 jepit rambut.
Ada pula karet-karet rambut yang menjadi tak berguna saat berhadapan dengan
rambut saya.
Saya sebenarnya bersyukur memiliki
rambut yang tebal dan agak mengembang. Banyak orang lain yang bersusah-susah
menyasak rambutnya supaya terlihat mengembang seperti rambut saya. Namun,
apabila terlalu panjang, agak repot juga pemeliharaan dan pengaturannya.
Perlu lebih banyak sampo dan
kondisioner untuk membersihkan dan memelihara rambut saya ini. Ditambah pula
dengan kebiasaan baru saat pandemi ini. Para penghuni kami mengembangkan
kebiasaan baru untuk keramas setiap kali keluar rumah. Nah, kalau keluar rumahnya
setiap hari, ya keramasnya setiap hari. Dapat dibayangkan berapa banyak sampo
yang saya perlukan.
Rambut panjang bagi saya, seorang
perempuan, sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah bagi penampilan. Bahkan,
ada yang yang mengatakan saya makin manis dengan rambut panjang. Ada juga yang
mengatakan makin mengerikan, sih. Agak mirip para perempuan bintang film horor.
{ST}