Minggu Paskah tahun 2020 ini jatuh
pada tanggal 12 April 2020. Pada saat itu di Jakarta sedang dilakukan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Langkah ini diambil pemerintah karena
makin menyebarnya COVID-19 di ibu kota Indonesia ini. Semua tempat ibadah
dilarang, tidak hanya diimbau, untuk melakukan kegiatan ibadah. Karena itu
Paskah kali ini pun dirayakan di rumah.
Untuk mendukung perayaan Paskah kali
ini, GKI Kwitang, gereja tempat saya bergabung, menggunakan media Youtube. Kami
membuat panduan beribadah yang bisa diakses di mana saja. Panduan ini memang
tidak dapat menggantikan persekutuan dengan bertemu langsung. Namun, inilah
yang dapat kami lakukan.
Minggu Paskah di rumah ini sangat
berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Masa menjelang Paskah adalah masa
tersibuk bagi orang Kristen. Ada banyak peringatan menjelang hari paling
penting bagi orang Kristen ini. Dalam seminggu terakhir menjelang Paskah, ada Minggu
Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi, dan MInggu Paskah. Minggu Paskah
pun biasanya ada acara yang diadakan dini hari alias Paskah Subuh. Ada pula
kebaktian Minggu yang disertai dengan perjamuan kudus.
Tahun ini saya ikut terlibat sebagai
Panitia Paskah di gereja tempat saya berbakti. Saat diminta menjadi panitia,
saya sudah membayangkan akan menghabiskan banyak waktu di gereja. Saya sudah
menyiapkan diri untuk hal itu. Apalagi hal ini bukan pengalaman pertama kali
saya menjadi panitia. Akan tetapi, tidak demikian kenyataannya. Saat Paskah
kali ini, saya dan keluarga di rumah saja. {ST}