Merebaknya COVID-19 ini bertepatan
pula dengan masa raya Paskah, salah satu hari raya yang penting bagi gereja.
Saya yakin di berbagai gereja ada panitia khusus yang bertugas mengurusi hari
raya yang rangkaiannya lebih dari 40 hari itu. Saya juga menjadi bagian dari Panitia
Paskah di gereja tempat saya bergabung.
Salah satu kegiatannya adalah aksi puasa. Aksi puasa
versi gereja ini bukan berarti tidak makan dan tidak minum dari matahari terbit
sampai terbenam. Puasa atau pantang ini artinya pantang melakukan sesuatu yang
disukai. Tentunya ada biaya yang biasanya kita gunakan untuk apa yang pantang
kita lakukan itu. Misalnya pantang rokok. Biaya untuk rokok tersebut yang
kemudian disisihkan untuk aksi puasa ini.
Sebagian dana dari aksi ini akhirnya ada yang
disisihkan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak COvid-19. Semoga saja
dapat menjadi berkat bagi mereka yang memerlukan. {ST}