Ungkapan
“bagai pinang dibelah dua” sering digunakan untuk menggambarkan dua hal yang
mirip. Orang yang kembar identik paling sering disebut bagaikan pinang dibelah
dua.
Saya
memahami arti ungkapan ini sejak masih duduk di bangku SD. Ungkapan ini pernah
dibahas di kelas. Ternyata yang mempertanyakan mengapa harus pinang yang
digunakan dalam ungkapan itu tidak hanya saya. Saya tidak ingat apa alasannya,
tetapi saya ingat dengan jelas artinya.
Saya
tidak pernah lagi memikirkan ungkapan itu sampai saya melihat pinang belum lama
ini. Saya mencoba membelah pinang menjadi dua. Ternyata membelah pinang bukan
pekerjaan yang mudah. Pinang yang sudah tua keras sekali. Tangan saya sampai
sakit saat mencobanya. Itu pun tidak berhasil. Saya akhirnya berhasil membelah
dua pinang yang masih muda.
Setelah
dilihat-lihat, kedua sisi pinang yang dibelah dua itu memang mirip. Mungkin
ungkapan itu dibuat saat banyak orang memakan pinang sebagai bagian dari makan
sirih. {ST}