Pergantian
tahun 2019 ke tahun 2020 saya lewati di Palangkaraya, ibu kota Kalimantan
Tengah. Saya dan keluarga melewatkannya di rumah keluarga kami yang berada di
tengah kota itu.
Dalam
rangka pergantian tahun itu, ada panggung yang didirikan khusus di bundaran
besar. Untuk mendukung acara ini, banyak ruas jalan yang aksesnya ditutup.
Kendaraan bermotor tidak boleh lewat. Orang-orang hanya boleh melaluinya dengan
berjalan kaki. Bundaran ini letaknya tak jauh dari rumah kami. Akibatnya, akses
jalan di sekitar rumah kami banyak yang ditutup.
Saya
sebenarnya tidak terlalu antusias dengan perayaan tahun baru kali ini. Apalagi
saat itu kondisi badan saya sedang kurang fit. Rasanya kepingin tidur saja. Namun,
tidak demikian dengan beberapa keluarga saya. Menjelang tengah malam, beberapa
orang sepupu datang ke rumah kami dengan membawa makanan dan minuman. Lebih
hebohnya lagi, ada yang membawa sound
system untuk karaoke segala.
Daripada
tersiksa dengan keramaian, saya memilih menikmati keramaian itu. Saya ikut
bernyanyi gembira bersama dengan saudara-sadara saya. Entah berapa gelas kopi
yang saya minum malam itu. Saya juga ikut keluar rumah dan bersorak gembira
saat kembang api menghiasi langit malam. {ST}