Ana

Rabu, 29 Januari 2020

Sungai Kahayan Dalam Kenangan


            Sungai Kahayan menjadi bagian dari masa kecil saya di Palangkaraya. Sungai ini memang mengalir melewati Kota Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah. Sungai ini pula yang menghubungkan kota ini dengan Tewang Pajangan, desa kecil tempat ayah saya dilahirkan.
            Waktu kecil, saya suka bermain ke tepi Sungai Kahayan. Tempat tinggal saya tidak terlalu jauh dari tepi sungai. Untuk mencapai tepi sungai dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Ada beberapa tempat yang sering saya kunjungi, yaitu pemukiman yang menggunakan jalan setapak kayu dan tempat pembuatan bata.
            Waktu kecil dulu, sungai ini terlihat sangat besar. Sisi seberang terlihat sangat jauh dari tempat saya biasanya memandang. Untuk menyeberanginya tidak bisa dengan berenang, harus menggunakan sampan atau kelotok. Saya dan teman-teman biasanya hanya bermain di tepinya saja. Itu pun tidak terlalu sering karena kami sebenarnya dilarang untuk main di sungai.
            Saat remaja, saya meninggalkan kota ini dan pindah ke Jakarta. Walaupun demikian, saya masih sering ke kota ini. Orang tua saya sekarang memilih untuk tinggal di kota ini. Kebanyakan keluarga saya juga berada di Palangkaraya. Saya paling sering ke Palangkaraya untuk merayakan Natal. Pernah juga saat Paskah.

            Sungai Kahayan sekarang sudah dapat diseberangi dengan mudah. Ada jembatan indah yang dibangun untuk menghubungkan kedua sisi sungai besar ini. Jembatan melengkungg berwarna merah itu sekarang menjadi salah satu ikon kota ini. Setiap kali berkunjung ke Palangkaraya, saya selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tepi Sungai Kahayan, biasanya ke dekat jembatan yang dikenal sebagai Jembatan Kahayan ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini