Ana

Minggu, 12 Januari 2020

Para Pria Penyeberang Jalan


            Beberapa tahun yang lalu, saya pernah sangat takut menyeberangi jalan. Mungkin itu karena saya pernah tertabrak sepeda motor saat menyeberang jalan waktu kecil dulu. Ketakutan itu saya rasakan selama bertahun-tahun. Tiap kali mau menyeberang jalan, saya berusaha mencari teman atau orang lain yang mau membantu mengantarkan saya sampai ke seberang jalan.
            Selama bertahun-tahun pula, saya tidak kesulitan mencari orang yang mau membantu saya menyeberang. Orang asing pun, terutama para pria, biasanya dengan sigap membantu saya menyeberang jalan. Biasanya mereka berjalan di sisi arah datangnya kendaraan.
            Walaupun tidak kesulitan mendapatkan teman menyeberang, saya tetap berusaha untuk berani menyeberang jalan sendirian. Keberanian itu baru saya dapatkan saat saya kuliah di sebuah kampus di daerah Grogol. Saya ingat waktu itu saya ketakutan sekali mau menyeberang ke arah terminal. Setelah berusaha menenangkan diri, saya akhirnya bisa berjalan dengan tenang ke seberang. Konon kabarnya dalam urusan menyeberang jalan, berjalan dengan tenang lebih aman dibandingkan berlari.
            Setelah keberanian saya muncul, saya dapat menyeberang tanpa harus ada yang menemani. Akan tetapi, teman-teman saya, terutama para pria, biasanya langsung mengambil tempat di bagian datangnya kendaraan tanpa diminta. Sikap seperti itu seakan-akan melindungi saya. Saya pun tidak keberatan.
            Saat bekerja di kantor saya yang sekarang, saya sering menggunakan bus untuk pergi dan pulang kerja. Saya harus menyeberang jalan menuju halte bus yang berada di tengah jalan itu. Pengalaman menyeberang ini selalu membuat saya bersyukur. Saya bersyukur karena sekarang sudah berani menyeberang sendiri tanpa takut atau tergantung pada orang lain.
            Dari beberapa kali pengalaman menyeberang itu, saya jadi mengamati orang-orang yang menyeberang. Para pria yang membantu menyeberangi jalan sudah jarang saya temui. Kalaupun ada, biasanya para satpam yang bertugas di depan kantor saya. Pria-pria lainnya cuek-cuek aja saat menyeberang. Beberapa bahkan ada yang ngumpet dan berjalan paling jauh dari datangnya arah kendaraan. Sekali lagi saya bersyukur sudah memiliki keberanian untuk menyeberang jalan sendiri. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini