Kamis, 30 Januari 2020
Teko Teh Keramik
Rabu, 29 Januari 2020
Sungai Kahayan Dalam Kenangan
Selasa, 28 Januari 2020
Kaca Patri Merpati
Senin, 27 Januari 2020
Helm Dibungkus Kantong Plastik Merah Putih
Minggu, 26 Januari 2020
Tahu Bulat yang Digoreng Dadakan
Sabtu, 25 Januari 2020
Sebaskom Rebusan Sebagai Camilan
Jumat, 24 Januari 2020
Kembang Tahu
Kamis, 23 Januari 2020
Jalan Terus Dilarang Berhenti
Rabu, 22 Januari 2020
Kakau yang Masih di Pohon
Selasa, 21 Januari 2020
Kura-Kura yang Menggelembung
Senin, 20 Januari 2020
Kaus Kaki Grip
Minggu, 19 Januari 2020
Es Krim Rasa Semangka
Sabtu, 18 Januari 2020
Menginap di Hotel Kapsul
Saat ini ada banyak konsep penginapan murah. Mulai dari pemberdayaan masyarakat setempat sampai tempat penginapan yang space-nya sangat kecil. Salah satunya adalah hotel kapsul. Hotel jenis ini hanya menyediakan tempat untuk tidur saja. Luas ruangannya hanya sedikit lebih besar dari kasur tipe single. Untuk lebih menghemat tempat lagi, tempat tidurnya ada yang dibuat bertingkat. Walaupun bertingkat, setiap orang mendapatkan tempat privatnya sendiri.
Bagi para pejalan yang hanya mnecari tempat untuk tidur, hotel kapsul dapat menjadi pilihan. Hotel ini pula yang menjadi pilihan bagi saya dan teman-teman saat berjalan-jalan ke daerah Jawa Tengah. Kami merencanakan akan menjelajah daerah itu sebanyak-banyaknya sehingga hotel hanya menjadi tempat untuk tidur dan mandi.
Saya tidak keberatan dengan pilihan itu. Apalagi dengan review yang cukup bagus. Dalam penjelajahan saya ke beberapa daerah, ada banyak tempat menginap yang seadanya banget. Yang tidak pakai kasur juga pernah. Penginapan berkasur empuk dengan space pribadi sudah lebih dari cukup bagi saya. Saya sebenarnya lebih suka tidur sendiri saat sedang traveling. Penginapan di hotel kapsul ini membuat saya cukup senang.
Namun, tidak demikian kenyataannya. Memang benar kasur yang digunakan bersih dan empuk. Pendingin udara juga membuat udara sejuk. Yang membuat saya gelisah adalah ruangannya. Ruangan hotel kapsul itu plafonnya sangat rendah. Orang dewasa tidak dapat berdiri di dalamnya. Mungkin ruangan itu memang didesain khusus untuk tidur dan duduk saja.
Saat berbaring di dalamnya, saya merasa berada di dalam kotak. Yeah… tahu sendiri kapan manusia berada di dalam kotak. Rasanya sampai agak sesak napas, deh. Ternyata perasaan gelisah itu juga melanda orang yang kamarnya berada di bawah saya. Akhirnya kami membuka pintu kamar kami supaya ada kesan ruangannya lebih luas. Kami juga tetap menyalakan lampu walaupun sebenarnya saya lebih biasa untuk tidur tanpa lampu.
Kegelisahan saya ini hanya terjadi satu hari saja. Esoknya saya sudah mulai biasa dengan kamar sempit yang bentuknya seperti peti itu. Saya dapat beristirahat dan menikmati kasur yang empuk. {ST}
Kartu Pos Zaman Sekarang
Jumat, 17 Januari 2020
Pojok Baca di Bandara Soekarno Hatta
Kamis, 16 Januari 2020
Asah Pisau Keliling
Rabu, 15 Januari 2020
AC di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Selasa, 14 Januari 2020
Memakai Helm Basah
Senin, 13 Januari 2020
Buah Naga Tanaman Sendiri yang Berbuah
Minggu, 12 Januari 2020
Para Pria Penyeberang Jalan
Sabtu, 11 Januari 2020
Plafon Bocor yang Lepas
Jumat, 10 Januari 2020
Menjaga Anak Orang Lain di Bus
Kamis, 09 Januari 2020
Ciplukan di Halaman
Rabu, 08 Januari 2020
Boneka Flanel untuk Mendongeng
Selasa, 07 Januari 2020
Kalender 2020
Senin, 06 Januari 2020
Pohon yang Banyak Kupu-Kupunya
Minggu, 05 Januari 2020
Bandara Tjilik Riwut yang Baru
Sabtu, 04 Januari 2020
Baju Khusus Anjing
Jumat, 03 Januari 2020
Tugu Jeruk di Kebon Jeruk
Kamis, 02 Januari 2020
Banjir di Jakarta dan Sekitarnya di Awal Tahun 2020
Rabu, 01 Januari 2020
Tahun Baru 2020 di Palangkaraya
Popular Posts
-
Rotan adalah salah satu sumber daya yang banyak tumbuh di Kalimantan. Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan. Ada pula y...
-
Di rumah kami ada burung tekukur yang dipelihara dalam sangkar di depan rumah. Burung tekukur ini pernah dikira sudah ...
-
Kacamata kuda adalah istilah yang sering digunakan sebagai kalimat kiasan. Orang yang memakai kacamata kuda artinya ...
-
Jeroan adalah makanan dengan banyak peminat di Indonesia. Bagian dalam hewan ini umum dijadikan bagian menu masakan. Di...
-
Butuh bujang alias rumput belulang sangat akrab dengan masa kecil saya di Kalimantan. Bagian buah dari tumbuhan ini be...
-
Saat berkunjung ke Bali, salah satu yang wajib dinikmati adalah tariannya. Saya juga menyempatkan dan mencari kesempa...
-
Saya ingat sekali AC pertama yang ada di rumah kami. Saat itu saya masih kecil, masih bersekolah di SD, menjelang S...
-
Kidu-kidu adalah masakan yang khas Karo yang terlihat seperti sosis. Penyajiannya biasanya dengan dipotong-potong seh...
-
Buah salak biasanya berisi 3 bagian. Kalau belum matang benar, biasanya ada bagian buah yang ukurannya besar, ada yang...
-
Nama Pasar Rawabelong sebagai pasar yang menjual bunga segar sudah tidak asing di telinga saya. Saya pun sudah cukup se...
Isi blog ini
-
▼
2020
(84)
-
▼
Januari
(31)
- Teko Teh Keramik
- Sungai Kahayan Dalam Kenangan
- Kaca Patri Merpati
- Helm Dibungkus Kantong Plastik Merah Putih
- Tahu Bulat yang Digoreng Dadakan
- Sebaskom Rebusan Sebagai Camilan
- Kembang Tahu
- Jalan Terus Dilarang Berhenti
- Kakau yang Masih di Pohon
- Kura-Kura yang Menggelembung
- Kaus Kaki Grip
- Es Krim Rasa Semangka
- Menginap di Hotel Kapsul
- Kartu Pos Zaman Sekarang
- Pojok Baca di Bandara Soekarno Hatta
- Asah Pisau Keliling
- AC di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
- Memakai Helm Basah
- Buah Naga Tanaman Sendiri yang Berbuah
- Para Pria Penyeberang Jalan
- Plafon Bocor yang Lepas
- Menjaga Anak Orang Lain di Bus
- Ciplukan di Halaman
- Boneka Flanel untuk Mendongeng
- Kalender 2020
- Pohon yang Banyak Kupu-Kupunya
- Bandara Tjilik Riwut yang Baru
- Baju Khusus Anjing
- Tugu Jeruk di Kebon Jeruk
- Banjir di Jakarta dan Sekitarnya di Awal Tahun 2020
- Tahun Baru 2020 di Palangkaraya
-
▼
Januari
(31)