Kelereng
menjadi salah satu permainan yang turut mewarnai kehidupan saya. Bola-bola
kecil ini dimainkan saat jam istirahat sekolah ataupun di sore hari. Saat masih
balita, saya sangat suka memainkan kelereng. Saya juga mengoleksi kelereng yang
lucu-lucu motifnya.
Seiring
berjalannya waktu, permainan kelereng lebih banyak dimainkan oleh anak
laki-laki. Entah apa alasannya. Mungkin karena permainan ini dimainkan di
tanah. Biasanya permainan ini dimainkan dengan cara memasukkan kelereng ke
dalam lubang. Cara memasukkannya dengan menjentikkan jari ke kelereng yang
dibidik. Pemenangnya adalah orang yang paling banyak memasukkan kelereng ke
dalam lubang.
Saat
bertumbuh dewasa, saya tidak lagi mengingat tentang kelereng. Saya baru
teringat kembali ketika ada acara anak-anak yang mengangkat tema tentang permainan tradisional Indonesia.
Permainan tradisional sekarang sudah tidak terlalu popular karena digantikan
oleh gawai. Padahal permainan tradisional memiliki banyak manfaat antara lain
tubuh yang bergerak dan kerja sama dengan orang lain.
Saat
ini permainan kelereng sudah menjadi sejarah. Banyak anak Indonesia yang tidak
lagi memainkannya. Bahkan ada juga yang tidak pernah melihat kelereng seumur
hidupnya. Saya sampai merasa sangat bersyukur karena bertumbuh bersama
kelereng. {ST}