Sejak Juli 2019, media massa dan media sosial diributkan oleh polusi di Jakarta
yang bertambah parah. Polusi di Jakarta kabarnya sudah mencapai batas
berbahaya. Banyak sekali yang mengomentari hal ini sampai-sampai para pejabat
publik pun bereaksi.
Berita
ini menarik perhatian saya karena saya
tinggal dan bekerja di Jakarta. Hampir setiap hari saya meninggalkan rumah dan
terpaksa menghirup udara Jakarta. Sepertinya saya sudah cukup terbiasa dengan
udara berpolusi itu. Napas saya tidak terlalu sesak.
Polusi
udara di Jakarta dapat dilihat dengan mudah dari banyaknya asap yang terlihat
seperti kabut. Asap ini dapat diamati dengan jelas dari ketinggian. Saya sempat
menyaksikan kabut asap ini saat berada di puncak Tugu Monas. Sedih dan prihatin
rasanya menyaksikan kota tempat tinggal saya itu terlihat samar-samar di tengah
kabut. {ST}