Setelah
terjadinya pemadaman listrik yang dikenal juga dengan black out pada tanggal 4 Agsutus 2019, linimasa media sosial
diramaikan dengan pembangkit listrik tenaga surya atap. Pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga Matahari ini diletakkan di atap.
Nah,
yang seperti ini belum umum digunakan di Indonesia. Biasanya panel surya yang
diletakkan di atap rumah digunakan sebagai tenaga untuk memanaskan air.
Harganya cukup mahal dibandingkan dengan pemanas air lainnya. Saya tahu hal ini
karena di rumah kami memakainya. Kakak saya juag pernah mencoba berbisnis hal
ini tetapi tidak berhasil.
Pembangkit
listrik surya atap sudah diterapkan di beberapa kota di Bumi ini. Bahkan ada
kota yang membuat peraturan bangunan rumah yang baru dibangun harus menggunakan
pembangkit listrik surya atap. Hal ini masih bakalan lama terjadi di Indonesia.
Cara pandang masyarakat Indonesia tentang komponennnya yang mahal itu masih
perlu waktu untuk berubah.
Secara
pribadi saya mendukung adanya pembangkit listrik tenaga surya atap ini. Sinar
surya sangat mduah didapatkan di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa
ini. Saya lagi menabung untuk membeli
alat ini supaya dipasang di atap tempat tinggal saya. Selain itu, saya juga
tidak henti-hentinya menyebarkan berita tentang pembangkit listrik tenaga
surya. {ST}