Saya
suka menonton film-film dokumenter di TV seperti yang ada di saluran National
Geographic atau Discovery. Salah satu yang saya minati adalah tentang Mesir
Kuno dan peradabannya. Peradaban Mesir Kuno yang canggih itu menghilang ditelan
zaman.
Salah
satu tokoh yang saya ingat dari Mesir Kuno bernama Tutankhamun. Firaun yang
wafat di usia muda ini digambarkan sebagai raja yang kaya-raya. Penemuan muminya sekitar seabad yang lalu
membuat banyak orang jadi memusatkan perhatian pada budaya Mesir Kuno. Peti
matinya yang berukir wajahnya menjadi pemandangan yang sering terlihat ketika
orang membicarakan tentang Mesir Kuno.
Dalam
film dokumenter yang saya tonton itu, para peneliti berusaha mengungkap
kehidupan Tutankhamun. Firaun ini wafat di usia yang masih sangat muda, sekitar
19 tahun. Dari analisis muminya, diketahui bahwa tulang-tulangnya ada yang
patah. Kemungkinan karena peperangan yang merenggut nyawanya.
Dengan
teknologi zaman sekarang, ternyata tidak hanya tulang patah yang dapat
diketahui dari mumi Tutankhamun. Firaun ini ternyata cukup menderita dalam
kehidupannya yang tidak terlalu panjang itu. Salah satu kakinya mengalami
kelainan sehingga membuatnya susah berjalan. Di dalam tubuhnya pun ditemukan
penyakit yang tentu saja akan mengganggu aktivitasnya. Daya tahan tubuhnya yang
lemah konon disebabkan karena dia dilahirkan dari orang tua yang masih
bersaudara.
Pada
masa kini, sudah banyak orang yang mengetahui kalau menikah dengan saudara
dekat itu tidak baik. Pernikahan dengan saudara yang hubungannya terlalu dekat
dapat menyebabkan penyakit atau ketidaksempurnaan pada keturunannya. Karena itu banyak yang menghindari pernikahan
dengan saudara dekat walaupun ada adat istiadat yang mengizinkannya.
Sepertinya
adat untuk menikah dengan saudara dekat juga terjadi pada zaman Mesir Kuno.
Banyak yang diketahui menikah dengan saudara kandungnya sendiri. Demikian pula
dengan orang tua Tutankhamun yang dikenal sebagai Akhenaten. Akhenaten yang
menikah dengan adik perempuannya itu menurunkan Tutankhamun dan istrinya. Dapat
dikatakan keluarga mereka orangnya ya yang itu-itu aja.
Tutankhamun
yang malang itu tidak memiliki keturunan laki-laki yang dapat meneruskan
takhtanya. Dari pengggalian dan penelitian, diketahui Tutankhamun memiliki 2
orang anak perempuan yang tidak pernah dilahirkan oleh ibunya. Kedua bayi itu
meninggal dalam kandungan ibunya, yang adalah saudara kandung bapaknya itu.
Bayi-bayi yang belum sempat menikmati kehidupan dunia ini penyebabnya diyakini
karena terlalu dekatnya hubungan darah antara kedua orang tuanya.
Walaupun
tidak kenal sama sekali dengan firaun muda dari Mesir Kuno itu, saya turut
prihatin pada kehidupannya. Semoga saja dia dapat beristirahat dengan tenang di
alam baka meskipun jasadnya yang pernah berada dalam peti emas itu dijadikan
bahan penelitian. {ST}