Ana

Selasa, 02 Juli 2019

Tutankhamun yang Malang




            Saya suka menonton film-film dokumenter di TV seperti yang ada di saluran National Geographic atau Discovery. Salah satu yang saya minati adalah tentang Mesir Kuno dan peradabannya. Peradaban Mesir Kuno yang canggih itu menghilang ditelan zaman.
            Salah satu tokoh yang saya ingat dari Mesir Kuno bernama Tutankhamun. Firaun yang wafat di usia muda ini digambarkan sebagai raja yang kaya-raya.  Penemuan muminya sekitar seabad yang lalu membuat banyak orang jadi memusatkan perhatian pada budaya Mesir Kuno. Peti matinya yang berukir wajahnya menjadi pemandangan yang sering terlihat ketika orang membicarakan tentang Mesir Kuno.
            Dalam film dokumenter yang saya tonton itu, para peneliti berusaha mengungkap kehidupan Tutankhamun. Firaun ini wafat di usia yang masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Dari analisis muminya, diketahui bahwa tulang-tulangnya ada yang patah. Kemungkinan karena peperangan yang merenggut nyawanya.
            Dengan teknologi zaman sekarang, ternyata tidak hanya tulang patah yang dapat diketahui dari mumi Tutankhamun. Firaun ini ternyata cukup menderita dalam kehidupannya yang tidak terlalu panjang itu. Salah satu kakinya mengalami kelainan sehingga membuatnya susah berjalan. Di dalam tubuhnya pun ditemukan penyakit yang tentu saja akan mengganggu aktivitasnya. Daya tahan tubuhnya yang lemah konon disebabkan karena dia dilahirkan dari orang tua yang masih bersaudara.
            Pada masa kini, sudah banyak orang yang mengetahui kalau menikah dengan saudara dekat itu tidak baik. Pernikahan dengan saudara yang hubungannya terlalu dekat dapat menyebabkan penyakit atau ketidaksempurnaan pada keturunannya.  Karena itu banyak yang menghindari pernikahan dengan saudara dekat walaupun ada adat istiadat yang mengizinkannya.
            Sepertinya adat untuk menikah dengan saudara dekat juga terjadi pada zaman Mesir Kuno. Banyak yang diketahui menikah dengan saudara kandungnya sendiri. Demikian pula dengan orang tua Tutankhamun yang dikenal sebagai Akhenaten. Akhenaten yang menikah dengan adik perempuannya itu menurunkan Tutankhamun dan istrinya. Dapat dikatakan keluarga mereka orangnya ya yang itu-itu aja.
            Tutankhamun yang malang itu tidak memiliki keturunan laki-laki yang dapat meneruskan takhtanya. Dari pengggalian dan penelitian, diketahui Tutankhamun memiliki 2 orang anak perempuan yang tidak pernah dilahirkan oleh ibunya. Kedua bayi itu meninggal dalam kandungan ibunya, yang adalah saudara kandung bapaknya itu. Bayi-bayi yang belum sempat menikmati kehidupan dunia ini penyebabnya diyakini karena terlalu dekatnya hubungan darah antara kedua orang tuanya.
            Walaupun tidak kenal sama sekali dengan firaun muda dari Mesir Kuno itu, saya turut prihatin pada kehidupannya. Semoga saja dia dapat beristirahat dengan tenang di alam baka meskipun jasadnya yang pernah berada dalam peti emas itu dijadikan bahan penelitian. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini