Saat
berada di Jogja pada bulan Ramadan, mencari makan siang bukanlah sesuatu yang
mudah. Banyak rumah makan yang tutup dan baru buka pada sore atau malam hari.
Saya akhirnya masuk ke sebuah warung makan sederhana yang buka.
Melihat
sederhananya warung ini, saya tidak terlalu memilih-milih makanan. Yang penting
perut saya terisi supaya sakit maag saya tidak kumat. Saya akhirnya memilih sop
ayam dengan nasi.
Perlu
waktu cukup lama untuk menyiapkan pesanan saya. Kuah sop yang saya pesan itu
lagi dipanaskan. Saya akhirnya menanti sambil memantau linimasa di media sosial
saya.
Aroma
semerbak mengiringi sop yang akhirnya disajikan di meja depan saya. Sop berkuah
keruh itu disajikan dalam keadaan panas dengan asap mengepul. Menggiurkan.
Tanpa menunggu lebih lama lagi saya segera mencicipinya.
Kuah
sop itu terasa enak sekali. Kuahnya mirip dengan kuah mi jowo, menu makanan
yang memang saya sukai. Kuah ini dicampur dengan telur seperti yang biasanya
disajikan pada mi godok. Boleh juga nih buat inspirasi memasak sop. {ST}