Ana

Kamis, 21 Maret 2019

Rempah Nusantara yang Mengubah Dunia




            Rempah-rempah dari Nusantara telah lama terkenal di dunia. Aneka hasil tumbuhan dari negeri tropis ini telah ratusan tahun menjadi barang berharga di Eropa. Di Eropa yang memiliki 4 musim, aneka rempah yang menghangatkan ini memang sangat berharga. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh menyantap makanan mewah bercampur rempah ini.
            Ada yang mengatakan kalau rempah-rempah dari Nusantara juga digunakan di Mesir. Beberapa jenis rempah memang ada yang ditemukan di dalam piramida, makam para raja itu. Keberadaannya di dalam makam raja membuktikan bahwa rempah-rempah ini merupakan barang yang berharga mahal.
            Rempah-rempah pula yang mengundang bangsa-bangsa Eropa untuk menjelajah sampai ke Indonesia. Sebelum itu, bangsa-bangsa Eropa mendapatkan rempah-rempah Nusantara dengan perantaraan pedagang Asia atau Afrika, kebanyakan pedagang Arab. Menemukan langsung sumbernya tentu saja menjadi peluang besar bagi bangsa Eropa.
            Rempah-rempah itu ada banyak macamnya. Saya sendiri juga tidak tahu pasti ada berapa macam yang dapat digolongkan sebagai rempah-rempah. Bagian yang digunakan untuk dikonsumsi pun beraneka macam. Ada yang digunakan bagian bunganya, buahnya, daunnya, batangnya, dan umbinya. Rempah yang paling terkenal antara lain cengkih, pala, lada, kayu manis, dan jahe.
            Rempah-rempah ini saat ini menjadi bagian dari resep beberapa makanan di Eropa. Pada masa lalu, makanan itu adalah makanan mahal nan mewah. Saat ini, makanan yang berbumbu rempah-rempah menjadi makanan biasa yang ditemukan di mana saja dengan harga murah. Salah satu yang paling umum adalah lada alias merica. Bumbu ini sering disandingkan dengan garam di meja makan.
            Saat ini rempah-rempah Nusantara, yang telah menjadi negara Indonesia, tidak terlalu merajai dunia rempah-rempah seperti dulu lagi. Banyak rempah-rempah yang dapat ditanam di bagian duni alain. Bahkan daerah tersebut menjadi daerah penghasil yang lebih terkenal dibandingkan dengan Nusantara.
            Anak-anak Indonesia, termasuk saya, juga tidak terlalu peduli dengan yang namanya rempah-rempah. Sepertinya saya masih mendingan karena memiliki ketertarikan akan sejarah rempah dan juga jenis-jenisnya. Beberapa kenalan saya ada banyak yang tidak peduli sama sekali. Baik itu dari generasi saya maupun generasi lainnya.
            Belum lama ini saya menghadiri acara yang sepertinya untuk mengingat ulang kejayaan rempah Nusantara. Acara yang dikemas bernuansa akademik ini dihadiri oleh cukup banyak orang. Namun, gaungnya di dunia maya tidak terlalu terlihat, tertutup oleh riuhnya menjelang pemilihan umum.
            Saya pribadi bertekad untuk lebih memperdalam pengetahuan saya tentang rempah-rempah. Saya juga akan membagikan pengetahuan saya itu dalam tulisan-tulisan yang akan saya buat. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini