Ada
yang mengatakan di dunia ini masih banyak orang baik. Kalau diamat-amati
sebenarnya benar juga, kok. Ada banyak orang yang mau membantu sesamanya,
terutama yang memiliki keterkaitan dengannya. Sebut saja misalnya kesamaan
daerah asal, kepercayaan, dan juga pengalaman hidup. Ada juga yang membantu
sesamanya karena rasa syukur mendapatkan lebih dari yang diberi bantuan.
Pokoknya ada banyak orang yang memiliki niat baik dan ingin melaksanakan niat
baik tersebut.
Saya
cukup bersyukur bertemu dengan banyak orang baik dalam hidup saya. Orang-orang
ini ada saat saya perlukan. Mereka memberikan pertolongan saat saya
membutuhkannya. Dalam kepercayaan yang saya anut, orang-orang tersebut memang
ditempatkan di tempat yang tepat untuk menolong di saat yang tepat.
Saya
pernah membayangkan dunia tentunya akan menjadi lebih baik apabila semua orang
saling tolong-menolong. Ternyata tidak begitu juga kenyataannya. Ada banyak
niat baik yang tidak disambut baik. Biasanya ini terjadi karena salah paham dan
juga prasangka.
Misalnya
saja orang yang lebih tua atau senior, ingin membantu juniornya. Nah, ini belum
tentu disambut baik karena dianggap ikut campur. Si junior mengganggap dirinya
memiliki kompetensi, sementara yang senior memiliki pengalaman. Senior yang
ikut-ikut campur pada urusan junior juga dianggap sebagai ketidakpercayaan.
Niat
baik yang tidak disambut baik juga terjadi pada orang yang merasa mampu
melakukan sesuatu tanpa harus dibantu. Nah, ini juga sering mengakibatkan
konflik. Saya cukup sering mendapat konflik seperti ini. Entah saya sebagai
orang yang bernita membantu atau yang dianggap perlu dibantu. Saat-saat seperti
ini menjadi saat-saat yang kikuk.
Niat
baik yang sering disalahpahami karena prasangka biasanya yang dilakukan oleh
sekelompok agama tertentu. Aksi kebaikan berbasis agama sering dicurigai
sebagai upaya penyebaran agama tertentu. Padahal belum tentu demikian, lo.
Kebanyakan ajaran agama mengajarkan umatnya untuk saling memberi, tidak hanya
kepada sesama pemeluk agama.
Memiliki
niat baik saja tidak cukup. Niat baik itu perlu dikomunikasikan dengan baik.
Yang paling penting tentu saja dilakukan. Pada akhirnya, niat baik seharusnya
menghasilkan sesuatu yang baik juga. {ST}