Antrean
kerap kali terjadi di toilet wanita. Sudah tidak terhitung banyaknya saya
berada dalam antrean untuk menggunakan toilet di toilet umum. Setiap kali
antre, saya sering memerhatikan kelakuan orang-orang yang berada dalam antrean
yang sama.
Suatu
kali, saya sudah kebelet mau pipis. Dalam antrean itu, di depan saya ada 4
orang lain. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri supaya tidak
ngompol. Saya sanagt lega ketika akhirnya antrean di depan saya hanya tinggal 1
orang. Kelegaan saya bertambah saat ada 2 bilik toilet yang terbuka. Itu
artinya tibalah giliran saya.
Tiba-tiba…
Siuuut. Seorang ibu dengan tenangnya melangkah masuk ke bilik toilet incaran
saya. Saya sangat terkejut melihatnya sampai sedikit berteriak, “Nyerobot!”
Ibu
itu kemudian membalik badannya sambil berkata, “Yang tua duluan. Kamu, kan,
masih muda.”
Saya
lihat dia memang lebih tua dari saya. Sebenarnya saya ikhlas kalau saya sedang
tidak kebelet. Namun, yang namanya kebelet pipis tidak mengenal tua dan muda.
Saya terpaksa menanti ilik toilet lain yang kosong. Syukurnya penantian saya
tidak terlalu lama.
Saat
keluar dari bilik toilet, saya bertemu pandang dengan petugas toilet. Dia
menggumamkan sesuatu yang tidak terlalu jelas terdengar. Akan tetapi saya dapat
mengerti, kok. Dia sepertinya berusaha mengatakan harap maklum akan kelakuan si
ibu yang menyerobot itu. Saat mencuci tangan, saya mendengar petugas itu
berusaha mengatur antrean orang-orang yang datang. Semoga saja orang-orang
Indonesia menjadi terbiasa untuk antre. {ST}