Tanggal
17 Februari 2019, bangsa Indonesia kembali menyaksikan perdebatan kedua calon
presiden secara langsung. Perdebatan itu disiarkan di TV dan dapat ditonton
dari seluruh penjuru Tanah Air. Acara ini sanagt dinantikan oleh kebanyakan
bangsa Indonesia di mana pun mereka berada.
Debat
yang berlangsung pada hari Minggu malam itu adalah debat yang kedua. Konon
kabarnya, debat kali ini dipersiapkan dengan lebih baik. Baik itu persiapan
oleh calon presiden dan tim suksesnya, maupun oleh apra penontonnya. Di
berbagai daerah ada acara nonton bareng. Acara nobar ini umumnya dilakukan oleh
orang-orang yang berada di kubu yang sama.
Pada
hari Minggu malam itu, saya sempat berniat untuk menonton debat. Sejujurnya,
sih, saya tidak terlalu tertarik. Saya lebih suka mendapatkan informasi dengan
membaca. Jadi, kalau saya mau tahu apa saja visi dan misi calon presiden RI
ini, saya lebih memilih untuk membacanya daripada menontonnya.
Saya
sempat menyalakan televisi selama beberapa menit. Layar TV di rumah kami itu
sempat menyiarkan persiapan debat sebentar sebelum akhirnya beralihke saluran
lain. Setelah beberapa menit, akhirnya saya mematikan TV. Saya sudah
membulatkan tekad untuk tidak menonton debat capres malam itu.
Keputusan
untuk tidak menonton debat itu tentunya akan membuat saya kurang update (yang
sekarang dikenal dengan sebuatan kudet). Yeah…. Itu risikonya, ya. Saya tetap
memilih jadi makhluk kudet daripada mengisi pikiran saya dengan materi debat.
Toh, saya tetap dapat tahu apa saja yang mereka debatkan dari media lainnya
selain TV. {ST}