Astrologi
tiongkok terdiri dari 12 shio yang berulang setiap tahunnya. Kebanyakan orang
Tionghoa dan keturunannya, percaya akan kekuatan astrologi ini. Kepercayaan ini
bahkan tidak hanya pada keturunan Tionghoa. Orang-orang lain yang tidak
memiliki sejarah keturunan Tionghoa juga banyak yang percaya. Saya, sih, tidak
terlalu percaya. Hanya percaya yang baik-baiknya saja ha ha ha…
Tidak
seperti astrologi Barat yang membagi tahun menjadi beberapa bagian, astrologi
Tiongkok ini membagi setiap tahun berdasar lambang salah satu binatang. Ada 12
binatang yang menjadi lambang shio yaitu tikus, sapi, harimau, kelinci, naga,
ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Urutan ini selalu tetap dan
berulang setiap 12 tahun.
Walaupun
setiap tahunnya dilambangkan dengan sebuah shio, tetapi dalam setiap tahun itu
selalu ada 2 shio. Itu karena awal tahun penanggalan Tionghoa berbeda dengan
penanggalan Masehi yang biasa digunakan. Shio dimulai dari tahun baru Imlek
yang biasanya jatuh pada bulan Februari atau Januari. Tahun baru ini bertepatan
dengan awal musim semi di Tiongkok.
Pada
beberapa tabel, termasuk yang saya foto dari tutup manisan ini, terdapat
persamaan tahun kelahiran pada penanggalan Masehi dan shio. Di tabel ini, yang
termasuk shio bersangkutan adalah shio setelah tahun baru Imlek. Jadi apabila
ada yang lahir di tahun yang bersangkutan tetapi di awal tahun Masehi, ia akan
termasuk dalam shio sebelumnya. {ST}