Ana

Jumat, 22 Februari 2019

Puisi yang Mendadak Terkenal




            Di bulan Februari 2019 ini, puisi mendadak terkenal. Padahal biasanya hanya sedikit orang yang akrab dengan bentuk tulisan ini. Puisi yang paling terkenal di bulan ini adalah buatan seorang petinggi lembaga negara yang dianggap menyindir seorang ulama.
            Akibat puisi yang dibuat si orang itu, ada banyak pihak yang mendesaknya untuk meminta maaf karena dianggap menghina seseorang. Apa judul puisinya dan siapa pengarangnya? Cari sendiri saja, ya… Saya tidak berkenan menuliskannya di blog saya ini.
            Banyak puisi bermunculan di bulan ini. Kebanyakan berisi sindiran entah kepada siapa. Saya agak prihatin dengan hal ini. Contoh yang diberikan oleh si pejabat petinggi lembaga negara itu dicontoh dan ditiru oleh masyarakat. Orang yang tidak biasa berpuisi pun mendadak membuat puisi yang dipaksa ada rimanya.
            Ada juga seorang kenalan yang sambil lalu meminta saya membuat puisi karena dia tahu saya penulis. Saya yang sehari-hari akrab dengan tulisan pun, tidak terlalu akrab dengan puisi. Saya tidak terlalu ahli dan juga tidak terlalu suka membuat puisi. Sepertinya saya lebih jago dalam perhitungan rumus kalkulus daripada membuat puisi.
            Dari semua puisi yang saya buat, saya hanya ingat 2 di antaranya, yaitu puisi yang pertama dan terakhir. Puisi pertama saya dibuat pada waktu masih kecil. Puisi ini saya kirimkan ke majalah anak yang masih saya baca sampai sekarang. Puisi terakhir saat bubaran dengan (mantan) pacar. O ya, tentu saja saya tidak ikut-ikutan membuat puisi. Kalaupun ada, tentunya akan saya tuliskan di blog ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini