Pelayanan
kesehatan di Indonesia ini banyak yang tidak terlalu peduli dengan yang
seharusnya dilayani. Saya menuliskan hal ini karena memang pernah beberapa kali
berhadapan dengan pengalaman ini. Keutamaan pelayanan pelanggan itu tidak
terjadi terutama untuk pelayanan BPJS. Di sebuah fasilitas kesehatan, saya
bahakn pernah menemukan banner yang malah meminta pelanggan untuk menghormati
“pelayan” kesehatan.
Belum
lama ini bapak saya sakit sampai harus dirawat di RS. Riwayat kesehatannya yang
pernah terkena stroke membuat kami sekeluarga menjadi khawatir. Apalagi saat
itu tidak ada keluarga dekat saat Papah jatuh sakit. Kami harus bersyukur karena Papah hanya “sakita biasa”.
Sakit akibat terlambat makan atau yang dalam keluarga kami dikenal dengan nama
masuk angin.
Walaupun
hanya masuk angin, Papah harus dirawat inap karena badannya lemas. Papah
menerima infus untuk memulihkan cairan tubuhnya. Nah, untuk rawat inap ini
perlu perjuangan keluarganya. Hampir segala macam proses perawatan itu harus
dilakukan oleh keluarga, bukan para pekerja RS itu. Ini adalah pengalaman yang
agak ganjil bagi adik saya yang biasanya berhadapan dengan para pekerja
kesehatan dengan etos kerja melayani pelanggan. Adik saya beberapa kali
mengeluhkannya. Saya sebagai kakaknya yang tinggal jauh di kota yang berbeda
hanya bisa memberikan semangat.
Setelah
beberapa kali mendengarkan keluhan itu, timbul harapan dalam pikiran saya. Saya
berharap semoga saja pelayanan kesehatan di sana menjadi lebih baik. Harapan
itu tidak hanya untuk fasilitas kesehatan tempat Papah dirawat itu, tetapi juga
untuk semua fasilitas kesehatan di negara ini. Harapan saja memang tidak cukup,
sih. Saya akan mencoba mencari cara untuk ikut berperan dalam perbaikan
pelayanan kesehatan di negara ini. Entah bagaimana caranya, belum tahu juga. {ST}