Akhir-akhir
ini majalah anak-anak makin sedikit penjualnya. Lapak-lapak yang dulunya
menjual majalah dan koran, banyak yang beralih profesi. Beberapa penjual koran
yang masih bertahan pun sekarang tidak menjual majalah anak. Selain itu,
toko-toko ritel modern pun memutuskan kerja sama penjualan dengan majalah.
Kabar
ini tentunya bukan sesuatu yang menggembirakan bagi saya dan teman-teman yang
berkarya di media anak. Kami tahu kalau majalah (atau buku) masih diperlukan
oleh anak-anak dalam perkembangannya. Untuk dunia remaja dan dewasa, informasi
mungkin dapat digantikan oleh dunia online. Namun, tidak demikian dengan
anak-anak. Memegang dan membalik-balik kertas itu penting untuk perkembangan
motoriknya.
Saat
ada yang bertanya di mana bisa mendapatkan majalah-majalah anak, saya selalu
menjawab di Gramedia. Toko buku itu berada di jaringan perusahaan yang sama
dengan tempat saya numpang berkarya. Tentunya toko ini akan memberikan tempat
khusus untuk menjual produk-produk majalah yang diproduksinya.
Walaupun
saya tahu dan yakin kalau majalah anak dijual di Gramedia, saya sebenarnya
hampir tidak pernah memerhatikannya. Saat berada di toko buku, ya saya
melihat-lihat buku. Bagi orang yang menyukai buku seperti saya, melihat-lihat
buku terbitan terbaru adalah kesenangan tersendiri.
Saat
terakhir kali ke toko Gramedia di Kelapa Gading, saya menyempatkan untuk
melihat-lihat rak majalah. Saya senang sekali melihat rak majalah di toko ini.
Dalam satu rak itu semuanya majalah anak. Yang lebih menyenangkan, semua
majalah itu produksi redaksi tempat saya numpang berkarya. {ST}