Saya
pernah menghadiri lomba menata wafer. Lomba ini disponsori oleh produsen wafer.
Wafer cokelat berbentuk kotak itu boleh ditata menjadi apa saja. Bentuk dan
ukurannya tidak dibatasi. Hanya saja “bahan bangunannya”, yaitu wafernya yang
dibatasi.
Walaupun
saya tidak ikut menjadi peserta, saya ikut bersemangat mengikuti lomba ini.
Dalam bayangan saya, akan ada istana-istana indah berbahan wafer cokelat. Agak
mirip gambaran istana kue dan istana cokelat yang ada di cerita-cerita dongeng.
Setelah
waktu yang diberikan selesai, tibalah waktunya bagi para juri untuk menentukan
pilihan. Mereka perlu waktu cukup lama menentukan siapa yang menajdi juaranya.
Saya menjadi penasaran sambil menduga tentunya hasil karya para peserta ini
keren-keran semua sampai-sampai para juri kesulitan untuk memilih pemenangnya.
Rasa
penasaran saya agak terobati setelah saya memasuki ruangan tempat juri sedang
berbincang. Namun, saya kecewa. Hasil karya mereka tidak ada yang seperti
istana negeri dongeng. Para juri itu juga sepertinya kecewa. Mereka harus memilih
yang terbaik di antara beberapa karya yang tidak memenuhi harapan mereka itu. {ST}