Ana

Selasa, 26 Februari 2019

Bertemu Anak-Anak yang Tidak Bisa Berbahasa Indonesia (Lagi)




            Saya pernah bertemu dengan anak-anak yang tidak dapat berbahasa Indonesia. Saya dan beberapa teman sangat prihatin akan hal ini. Anak-anak itu tinggal di Jakarta, ibu kota Republik Indonesia. Mereka pun warga negara Indonesia tetapi mereka tidak memahami bahasa nasional negaranya.
            Dalam sebuah tulisan saya yang pernah dimuat di blog ini entah kapan, kebanyakan anak-anak itu tidak bisa berbahasa Indonesia karena orang tua mereka memang tidak mengajarkannya. Ada juga yang sehari-harinya memang diajarkan berbicara dengan bahasa Inggris. Beberapa lainnya karena bahasa pengantar di sekolah menggunakan bahasa Inggris. Nah, kalau ini dipadukan dengan kemalasan orang tua untuk mengajarkan bahasa lain, sudah pasti anaknya akan terus-terusan berbahasa Inggris.
            Sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di dunia ini, wajar saja apabila ada orang tua yang mengajarkan anaknya berbahasa Inggris. Tentu tujuannya supaya dapat berkomunikasi dalam tingkat internasional. Bahasa Indonesia, apalagi bahasa daerah, dianggap tidak terlalu penting lagi. Toh, cukup dengan satu bahasa saja orang-orang di seluruh dunia sudah dapat mengerti.
            Saat bertemu kembali dengan anak-anak yang tidak dapat berbahasa Indonesia, saya tetap ngotot untuk menggunakan bahasa nasional negara kita ini. Saya tetap membalas dengan ucapan “selamat pagi” saat ada yang menyapa dengan “good morning”. Saya juga memilih tetap mengucapkan “terima kasih” daripada “thank you” atau “thanks”.
            Sekali lagi saya berharap semoga suatu saat nanti bahasa Indonesia dapat memberi pengaruh pada sejarah dunia. Makin banyak orang yang belajar bahasa Indonesia, tidak hanya warga negaranya. Suatu saat nanti, anak-anak yang sekarang tidak bisa berbahasa Indonesia itu akan belajar bahasa Indonesia. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini