Ana

Jumat, 08 Februari 2019

Belajar Aromaterapi



            Saya cukup tertarik dengan aromaterapi. Cukup tertarik itu artinya saya pernah mencoba beberapa aroma yang kira-kira berguna untuk saya. Ada juga yang saya coba karena saya suka aromanya. Aromaterapi yang saya gunakan kebanyakan berbentuk dupa yang dibakar, minyak yang dimasak, dan juga produk-produk untuk digunakan.
            Belum lama ini saya berkunjung ke Perpustakaan Daerah DKI Jakarta yang terletak di Kompleks Taman Ismail Marzuki. Ada buku tentang aromaterapi yang menarik perhatian saya. Saya pun akhirnya meminjamnya dan tentu saja membacanya.
            Dari buku itu, saya baru tahu ternyata pengetahuan saya tentang aromaterapi benar-benar sedikit. Ternyata ada banyak sekali aroma yang dapat dijadikan bahan untuk aromaterapi. Beberapa bahan itu, seperti lavender, jeruk, dan pala,  memang sudah tidak asing lagi. Namun, ada juga yang saya baru tahu. Misalnya saja myrrh, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai mur. Benda ini adalah rempah mahal yang dapat digunakan sebagai aromaterapi. Mur ini pula yang sepertinya dibawa oleh orang Majus pada saat kelahiran Yesus Kristus.
            Salah satu cara mendapatkan manfaat aromaterapi adalah dengan memijat. Pijatan ini dilakukan dengan menggunakan minyak aromaterapi. Minyaknya sendiri tidak murni mengandung satu bahan saja. Kebanyakan minyak aromaterapi merupakan campuran minyak dasar dan aroma yang digunakan. Wah, boleh juga, nih, dicoba kapan-kapan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini