Ana

Rabu, 16 Januari 2019

Bus Berbau Pesing Campur Kopi




            Suatu malam sepulang kerja, saya naik bus Transjakarta. Saya menyambut gembira karena bus yang rutenya melewati halte dekat rumah itu tidak terlalu penuh. Ada cukup banyak tempat duduk dalam bus itu. Saya pun kemudian memilih salah satu dari tempat duduk itu.
            Setelah beberapa saat, saya mencium bau pesing. Bau pesing itu makin lama makin menyengat. Saya melirik ke orang di sebelah saya yang sedang tertidur. Sepertinya dia tidak terganggu sama sekali dengan adanya bau pesing itu.
            Berhubung ada banyak pilihan tempat duduk, saya pun berpindah mencari tempat duduk lainnya. Kali ini saya memilih duduk di paling depan. Di tempat ini bau pesing masih terasa, tetapi ada sedikit aroma kopi.
            Saya pikir saya akan terbiasa dengan bau pesing itu. Ternyata tidak. Makin lama hidung saya makin bisa merasakan tajamnya aroma pesing itu sampai-sampai rasanya kepala saya agak pusing. Saya pun kemudian memutuskan untuk keluar di halte terdekat.
                        Bau pesing itu saya duga berasal dari ompolan anak kecil penumpang bus yang mengalir kemana-mana. Aromanya belum hilang karena bus belum sempat dibersihkan. Adanya aroma kopi kemungkinan karena ada orang yang ingin menutupi aroma pesing yang menyengat itu. Aroma kopi memang dikenal dapat menyamarkan aroma lainnya.
            Saat mencoba menghirup udara segar di halte, saya merasa agak prihatin dengan kondektur yang bertugas di kendaraan itu. Semoga saja dia diberi kekuatan untuk dapat menunaikan tugasnya di bus berbau pesing itu. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini