Labu butternut bentuknya unik, mengingatkan pada tempat minuman yang
digunakan pada zaman dahulu. Saat melihat labu itu, saya selalu teringat pada
tempat minum berisi minuman manis yang segar. Sepertinya kesan itu menancap
dalam ingatan saya karena cerita yang dulu pernah saya dengar.
Saya
tidak terlalu sering memakan labu butternut. Labu jenis ini juga jarang
dijadikan menu di rumah kami. Sampai-sampai saya tidak tahu bagaimana
sebenarnya bentuk labu ini di bagian dalamnya.
Saya
baru melihat dan memberi perhatian pada bentuk bagian dalamnya saat melihatnya
di sebuah supermarket. Di tempat pajangan labu butternut, ada sebuah buah yang
dibelah. Terlihat biji-bijinya terkumpul di bagian bawah yang lebih besar. Ini
sesuatu yang cukup mengejutkan bagi saya. Selama ini saya mengira kalau bijinya
itu menyebar di sepanjang buah, mirip buah pepaya. {ST}