Saya
pernah menuliskan di blog ini betapa tersiksanya saya saat bertemu dengan orang
yang menggunting kuku di bus. Kali ini saya bertemu lagi dengan orang yang
seperti itu.
Saya
duduk berseberangan dengan ibu yang sedang menggunting kuku itu. Saya hanya melirik
sedikit kemudian melanjutkan kembali kegiatan membaca yang saya lakukan seperti
biasanya. Namun, bunyi tik tik tik gunting kuku itu tidak kunjung berhenti. Ia
menggunting kukunya sepanjang perjalanan yang cukup lama durasinya. Seakan-akan
kukunya terus bertumbuh dan tidak ada habisnya.
Setelah
sekian lama, saya kembali mengalihkan pandangan kepada ibu yang duduk di
seberang saya itu. Pandangan mata kami bertemu. Saat itulah saya ingat bahwa
ibu itu adalah orang yang sama dengan orang yang menggunting kuku sebelumnya.
Rasanya itu belum terlalu lama waktunya.
Kuku
memang selalu tumbuh tanpa henti selama manusia masih hidup. Namun, saya tidak
menyangka ada orang yang kukunya tumbuh sangat cepat sampai-sampai dalam sebuah
perjalanan naik bus tidak kunjung habis. Wah, boleh juga, nih, buat ide menulis
fiksi. {ST}