Mi
ongklok merupakan makanan khas dari daerah Wonosobo. Makanan ini ada di seluruh
penjuru kota di Jawa Tengah itu. Kira-kira seperti mi ayam di Jakarta. Ada
beberapa tempat yang menjual mi ini. Salah satu yang paling terkenal adalah Mi
Ongklok Longkrang di Jalan Ronggolawe.
Saya
mendapat kesempatan untuk mencoba mi ongklok saat berada di Wonosobo bersama
dengan teman-teman saya. Rombongan kami segera memenuhi kedai yang tidak
terlalu besar itu. Selain mi ongklok, kedai ini juga menjual sate ayam. Sate
dan mi ongklok ini biasanya memang dimakan bersamaan.
Mi
ongklok disajikan dalam mangkok. Mi berwarna kuning ini disajikan dengan kuah
kental gurih yang agak manis. Selain kuah kental, ada sayur kucai dan kol. Mi
ini lebih enak disantap saat masih panas.
Dari
informasi yang saya dapatkan di internet, ternyata ada cerita di balik nama
ongklok. Ongklok didapatkan dari proses pembuatannya. Saat merebus sayuran yang
menjadi bahannya, sayuran itu diletakkan dalam keranjang kecil yang terbuat
dari bambu. Sayuran itu digoyang-goyangkan, atau diongklok-ongklok, untuk
memisahkan airnya.
Semangkok
mi ini harganya tidak terlalu mahal, tidak sampai Rp. 10.000. Saya ingat saat
itu saya dan teman-teman patungan untuk membayar makanan. Uang yang terkumpul
jauh melebihi harga makanannya. Padahal saat itu kami sudah memesan
bermangkok-mangkok mi ongklok dan beberapa porsi sate. {ST}