Minggu
pagi tanggal 23 Desember 2018 ada berita yang mengagetkan Indonesia. Telah
terjadi tsunami di Selat Sunda. Gelombang tsunami itu mengenai daerah pesisir
Jawa dan Sumatra, daerah Banten dan Lampung. Bencana itu menewaskan ratusan
orang. Beberapa lainnya hilang.
Bencana
itu terkesan datang secara tiba-tiba. Ada banyak orang yang tidak menyangka,
yang membuat mereka tidak bersiap-siap, dan kemudian menjadi korban bencana.
Ketidaksiagaan ini ditambah pula dengan simpang siurnya berita. Kalau dari
sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, itu sudah pasti ada. Nah, kali
ini lembaga-lembaga resmi yang seharusnya memberikan informasi yang tepat pun
agak meleset. Informasi di akun twitter sebuah lamebaga bahkan mengatakan
supaya tetap tenang dengan menggunakan emoji “cool” berkacamata hitam. Twit
ini segera dihapus di hari yang sama karena mengundang reaksi dari warganet.
Daerah
yang tersapu tsunami tentu saja daerah pantainya. Daerah pantai sekitar Banten
yang cukup banyak menelan korban. Di daerah ini ada cukup banyak tempat wisata
dan penginapan. Tempat-tempat penginapan itu sering digunakan untuk acara-acara
khusus. Saya juga pernah mengadakan acara di pantai daerah situ.
Pada
hari itu pas banget ada acara gathering
PLN yang mengundang band terkenal. Saat band itu sedang manggung, tsunami
datang dan menerjang dari belakang panggung. Kejadian ini terdokumentasi dengan
baik. Videonya menyebar di dunia maya. Melihatnya saja saya sudah merinding
ngeri. Kabarnya banyak orang yang hadir dalam acara itu kehilangan nyawanya.
Anggota band yang sedang manggung pun hanya tersisa 1 orang yang selamat.
Tsunami
di Selat Sunda ini adalah yang kedua kalinya terjadi di Indonesia pada tahun
ini. Sebelumnya terjadi di Palu. Kedua kejadian yang hanya berselang sebentar
itu tentunya membuat orang lebih banyak membahas tentang tsunami. Di negara ini
memang begitu. Saat sesuatu sedang terjadi, selalu menjadi pembicaraan seru.
Kebetulan pula tsunami kali ini terjadi mendekati peringatan tsunami di Aceh.
Padahal, yang namanya bencana pasti akan selalu terjadi di negara yang terletak
di cincin api ini.
Sampai
saat catatan ini saya buat, proses evakuasi di sekitar Selat Sunda masih
dilakukan. Untuk bencana kali ini, saya tidak terlalu memantau beritanya. Hanya
sesekali saya menecari tahu. Saya mengapresiasi semua orang dan semua pihak
yang terlibat dalam evakuasi itu. Semoga mereka semua diberikan kesehatan
sehingga dapat membantu memulihkan kawasan yang terkena bencana. Saya juga
turut berduka pada korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga keluarga yang
ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan penghiburan. {ST}