Di
tahun 2018 ini ada banyak bencana yang terjadi di Indonesia. Yang paling
menarik perhatian adalah gempa di Lombok, gempa dan tsunami di daerah Palu dan
Donggala, dan yang terakhir tsunami yang terjadi di Selat Sunda.
Bencana-bencana
ini berada di tempat-tempat yang cukup jauh dari tempat tinggal saya. Tentunya
itu adalah sesuatu yang sangat saya syukuri. Saya tidak terkena dampaknya dan
masih hidup dengan keadaan sehat sampai sekarang. Bencana yang jauh itu membuat
saya lebih banyak memantaunya dari media, baik media massa resmi maupun media
sosial yang tidak terlalu jelas sumbernya.
Bencana-bencana
yang letaknya jauh itu juga memaksa saya untuk kembali belajar geografi. Saat
ada daerah yang terkena bencana, saya langsung melihat peta. Sekarang tentunya
meliha tpeta dapat lebih mudah karena ada internet. Nah, saat itulah baru
muncul pengetahuan baru. Atau mungkin juga sebenarnya pengetahuan lama tetapi
sudah saya lupakan.
Salah
satu yang paling menarik perhatian saya adalah tentang Palu. Saya pernah
berkunjung ke kota ini. Keluarga saya bahkan pernah menjadi warga ibu kota
Sulawesi Tengah ini. Saat dulu pergi ke sana, saya memang menaruh perhatian
pada letak kotanya yang di antara laut dan pegunungan itu. Menurut saya kota
ini unik, berbeda dengan kota-kota yang pernah saya tinggali sebelumnya. Palu
ternyata berada di tanah endapan muda yang tidak stabil. Kota ini juga berada
di teluk sempit yang ternyata malah memberi dampak tsunami yang besar pada kota
ini.
Daerah
Selat Sunda juga menarik perhatian saya. Daerah yang terkena bencana di Selat
Sunda ini pernah saya datangi sebelumnya. Daerah pesisir Banten menjadi tempat
untuk beberapa acara yang pernah saya ikuti. Dulu, saya meyakini kalau daerah
itu adalah daerah laut yang aman. Pada saat pemantauan itu juga saya baru tahu
letak Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi. Sebelumnya saya tidak menaruh perhatian
sama sekali pada pulau-pulau ini.
Setelah
beberapa kali kembali belajar geografi untuk daerah yang terkena bencana, saya
meneruskan pelajaran saya pada daerah–daerah lainnya. Untuk belajar tentang
negeri tempat tinggal kita tidak perlu harus terkena bencana dulu. {ST}