Ana

Rabu, 21 November 2018

Makanan Pinggir Jalan yang “Bersih” Rasanya….


            Makanan pinggir jalan, seperti namanya ya dijual di pinggir jalan. Biasanya makanan pinggir jalan tidak terlalu memerhatikan kebersihan. Makanan ini disajikan di pinggir jalan yang berdebu. Untuk penyiapan makanannya gak tahu, deh, gimana. Lebih baik tidak terlalu memerhatikannya.
            Walaupun tidak higienis, kebanyakan makanan pinggir jalan rasanya enak. Ada anekdot yang mengatakan kalau yang membuat rasanya enak ya kejorokannya itu he he he… kalau makanan ini disajikan dalam keadaan yang terlalu bersih, malah rasanya kurang enak.
            Anekdot itu ada yang menjadi kenyataan, lo. Saya beberapa kali mengalaminya. Jajajan pinggir jalan yang sudah masuk ke restoran rasanya malah menjadi kurang enak. Bahkan ada yang benar-benar tidak enak lagi. Sepertinya yang mengalami hal itu tidak hanya saya, lo. Ada beberapa kenalan saya yang juga merasakannya.
            Saya jadi teringat nasi uduk di dekat rumah saya. Di jalan yang sama ada 2 tempat menjual nasi uduk. Yang pertama di pinggir jalan, atau lebih tepatnya di trotoar. Dapur, tempat penyajian, dan tempat bahan makanannya di pinggir jalan. Tak jauh dari situ ada penjual nasi uduk di halaman sebuah rumah. Rumahnya cukup bagus. Dapurnya berada di sebelah dalam rumah. Dari kedua tempat menjual nasi uduk ini, yang lebih ramai justru yang di luar, yang di pinggir jalan itu. Ramainya itu sampai luber ke trotoar bahkan ke seberangnya. Kontras banget, deh.
            Saya juga pernah membeli jajanan pasar di sebuah foodcourt di mall. Saya langsung kecewa pada suapan pertama. Rasanya agak jauh dari yang saya harapkan. Ada cita rasa yang hilang. Seakan-akan itu adalah makanan yang berbeda. Yang jelas makanan pinggir jalan lebih enak. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini