Ana

Jumat, 02 November 2018

Kembali Memakai Backpack di Bagian Depan Badan


            Belum lama ini saya kembali dari liburan ke Bali, tepatnya ke Ubud. Di kota kecil yang penuh dengan seni itu say alebih sering berjalan kaki. Tentunya dengan membawa backpack hitam andalan saya. Saya memakainya di bagian punggung seperti seharusnya.
            Setelah kembali ke Jakarta, saya masih sering menggunakan backpack ini untuk ke kantor. Saya memakainya di punggung. Selain karena backpack memang seharusnya dipakai di punggung, saya juga lebih suka menggunakannya di punggung. Di Jakarta kebanyakan orang menggunakan backpack di bagian depan tubuhnya karena lebih mudah diawasi.
            “Mbak, tasnya tolong dipindahkan ke depan. Jaga-jaga aja,” tegur seorang petugas di halte Transjakarta.
            “O iya,” jawab saya yang sempat merasa agak terganggu karena dicolek-colek.
            Saya pun menurut. Saya memindahkan backpack ke bagian depan tubuh. Rasanya agak lebih berat dari biasanya. Rupanya liburan selama beberapa hari itu telah membuat saya terbiasa menggunakan backpack di bagian belakang tubuh. Beban yang saya bawa saat liburan jauh lebih berat. Namun, beban yang saya rasakan kali itu, kok, rasanya lebih berat, ya….
            Orang-orang di Jakarta menggunakan backpack di bagian depan tubuh sekalian untuk memudahkan pengawasan sehingga apabila ada orang yang berniat untuk mengambil isinya, dapat langsung diatasi. Saya sebenarnya tidak terlalu suka ide ini. itu, kan, artinya kota tempat tinggal saya ini tidak aman. Semoga suatu saat nanti, orang-orang dapat mengenakan backpack di bagian belakang tubuhnya dan tetap merasa aman. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini