Ada
anjing kecil di tempat saya menginap di Ubud. Anjing kecil ini peliharaan
pemilik penginapan. Di lehernya ada kalung dari pita berwarna pink. Kalung ini
berbandul lonceng kecil berbunyi kecil (baca: hampir tak terdengar bunyinya).
Dari
melihat penampilannya saja, sudah dapat ditebak kalau anjing ini adalah anjing
peliharaan (pet). Saya pun menanyakan nama anjing ini pada pemilik tempat
tinggal saya itu. Biasanya anjing-anjing yang dipelihara sebagai pet hampir
selalu memiliki nama.
“Namanya?
Hmmm…. Siapa, ya? Gak ada namanya,” jawab orang yang saya tanya.
Saya
agak kaget sebentar. Bagaimana mungkin anjing selucu ini tidak diberi nama?
“Buat
anjing jaga rumah aja,” sambung si pemilik rumah lagi.
Saya
pun mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. Anjing penjaga memang ada yang
tidak diberi nama. Kedudukannya semacam pelengkap kehidupan manusia gitu, deh.
Seperti kuda untuk alat transportasi dan sapi untuk membajak sawah.
Anjing
kecil mungil yang lucu itu mungkin akan menjadi anjing penjaga suatu saat
nanti. Namun, saat ini anjing itu adalah anjing lucu yang menemani saya selama
beberapa hari menginap di tempat itu. Saya membelai anjing ini hampir setiap
kali melewatinya. Anjing kecil lucu itu juga membuat gemas beberapa tamu lain
yang menginap di tempat itu. {ST}