Hari
Senin 29 Oktober 2018 Indonesia kembali berduka. Pada pagi hari itu ada pesawat
terbang yang jatuh. Pesawat Lion JT 610 itu jatuh di perairan Tanjung Karawang
tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Seluruh penumpang
pesawat itu tidak ada yang selamat.
Kabar
jatuhnya pesawat itu tidak segera saya ketahui karena saya sedang berada di
Bali dan hampir tidak terhubung dengan sumber informasi elektronik. Saya tidak
menonton TV, tidak pula memantau perkembangan berita di dunia maya. Saya juga
tidak mengintik linimasa media sosial. Saya hanya tahu informasi itu dari group
Whatsapp. Ada beberapa group WA yang membahas soal ini.
Pokok
bahasan pesawat jatuh ini tidak hanya sekedar dibahas. Selain berupa kata-kata,
banyak juga yang mengirimkan foto dan video. Saya hanya melihat sekilas saja.
Kebanyakan foto dan videonya tidak saya unduh. Saya memang sengaja tidak ingin
melihatnya.
Ada 2
alasan mengapa saya tidak langsung mencari tahu tentang jatuhnya pesawat itu.
Yang pertama karena saya akan terbang tak lama setelah itu. Di hari yang sama
tepatnya. Saya tidak mau memenuhi pikiran saya dengan berita pesawat jatuh yang
membuat saya ketakutan sendiri. Yang kedua untuk menghemat baterai.
Walaupun
tidak ingin terlalu banyak tahu tentang detail jatuhnya pesawat itu, tetap saja
saya tahu perkembangannya. Selain dari update di group WA yang tidak sengaja
saya baca, saya juga mendengar perbincangan penumpang-penumpang lain yang ada
di sekitar saya. Tak jauh dari tempat saya duduk, ada rombongan yang sangat
berisik membicarakannya. Saat duduk di pesawat pun, orang-orang di sekitar saya
membicarakannya.
Saat
pesawat akan tinggal landas, saya berdoa semoga penerbangan saya ini lancar dan
kami semua akan tiba dengan selamat. Saat itu saya terbang dari Denpasar menuju
ke Jakarta. Ternyata yang berdoa tidak hanya saya. Ada orang-orang lain yang
terdengar berdoa dengan suara keras. Terbang di hari yang sama dengan hari
jatuhnya pesawat lain itu memang membuat gentar.
Saat
pesawat mendarat, saya yakin tidak hanya saya yang berdoa mengucapkan syukur
atas keselamatan yang diberikan kepada kami semua. Saya masih terus-terusan
bersyukur sepanjang perjalanan pulang sampai tiba di rumah. Puji Tuhan saya
masih mendapatkan keselamatan dan diberikan kesempatan untuk hidup. {ST}