Indonesia
adalah negara yang rawan bencana. Baik itu bencana alam, atau pun bencana yang
terjadi akibat ulah manusia. Yang jelas, letak Indonesia yang berada di antara
3 lempeng benua akan membuat Indonesia akan sering mengalami gempa. Baik itu
gempa tektonik maupun vulkanik. Itu masih ditambah dengan bencana alam akibat
ulah manusia seperti asap dan banjir.
Walaupun
bencana sering terjadi, saat ini penduduk Indonesia belum banyak yang sadar
bencana. Bencana yang terjadi, setelah beberapa waktu akan dilupakan dan tidak
dijadikan pelajaran. Akibanya, banyak korban bencana, yang seharusnya dapat
selamat, tetapi menjadi korban bencana.
Itu
saja baru beberapa bulan bencana terjadi, apalagi apabila bencana tidak terjadi
selama bertahun-tahun. Kadang-kadang keadaan aman damai bahkan melewati usia
hidup manusia. Satu generasi yang pernah yang dulu pernah mengalami bencana
tidak membagikan pengetahuannya kepada penerusnya. Akibatnya, banyak yang tidak
memiliki pemahaman tentang bencana apalagi cara mencegahnya.
Saya
mengenal beberapa orang yang bekerta di institusi terkait bencana seperti BNPB
dan BMKG. Beberapa dari mereka memiliki impian yang sama. Mereka ingin rakyat
Indonesia lebih sadar bencana sehingga apabila terjadi bencana mereka dapat menolong
diri mereka sendiri. Di beberapa negara, seperti Jepang, hal ini sudah
berlangsung.
Dalam
beberapa perbincangan itu, ada juga yang menyebutkan tentang teknologi bangunan
yang tahan gempa. Kalau yang ini saya memang tahu karena pernah mengikuti mata
kuliah struktur gempa. Yang susah adalah mengubah budaya. Untuk hidup aman dan
tenang di Indonesia, tidak hanya struktur yang perlu dipikirkan. Kulturnya
juga. Masih terbentang jalan panjang untuk membuat struktur dan kultur sadat
bencana di Indonesia ini. {ST}