Saya
beberapa kali melihat petugas bus transjakarta yang tertidur sambil berdiri.
Hmmm…. Mungkin lebih tepatnya sejenak menutupkan mata dengan posisi berdiri.
Tugas mereka memang harus dilakukan dalam posisi berdiri. Setiap kali bus
berhenti di halte, mereka harus menyebutkan nama halte tersebut, kemudian menyebutkan
tujuan akhirnya.
Suatu
malam, saya pernah naik bus dalam posisi berdiri. Saat itu busnya penuh sekali.
Jalanan di luar pun penuh oleh kendaraan. Bus yang saya tumpangi berjalan
sangat perlahan. Kadang-kadang berhenti cukup lama. Singkatnya dapat dikatakan
jalanan macet. Pada saat itu saya sempat tertidur sejenak.
Tadi
pagi, petugas bus yang saya naiki juga tertidur. Ia bersandar di pintu bus.
Sepertinya ia tertidur cukup nyenyak sampai-sampai tidak mendengarkan saat ada
orang yang memanggilnya.
“Pak…
Pak… Paaak,” panggil seorang penumpang. Suaranya makin lama makin keras. Akan
tetapi petugas itu tidak bangun juga.
Beberapa
penumpang lain, termasuk saya, melihat
ke arah sumber suara. Beberapa orang lain turut membantu memanggil. Petugas itu
akhirnya terbangun dengan wajah sangat terkejut. Ia mengerjap-ngerjapkan
matanya sebelum menjawab pertanyaan.
Tertidurnya
mereka saat bertugas mungkin bisa dinggap sebagai kelalaian. Namun, saya dapat
memakluminya. Perjalanan menggunakan bus kadang-kadang membuat ngantuk. Saya
juga pernah beberapa kali tertidur nyenyak dalam perjalanan naik bus. Tentu
saja itu dalam posisi duduk. {ST}