Ana

Selasa, 04 September 2018

Minum Tidak Pakai Sedotan




            Sedotan biasanya terbuat dari bahan plastik. Setelah digunakan, sedotan biasanya langsung dibuang. Sedotan bekas memang tidak dapat digunakan untuk fungsi yang sama lagi. Lagian siapa pula yang mau menyimpan sedotan bekas. Benda ini pun harganya murah sekali. Kebanyakan orang tidak merasa sayang untuk membuangnya.
            Sedotan yang sudah dibuang ini, tidak banyak yang memanfaatkannya. Ukurannya yang relatif kecil membuat benda ini mudah berpindah. Banyak juga di antaranya yang masuk ke tempat aliran air seperti got, parit, dan sungai. Aliran air itu kemudian membawa sedotan ke laut.
            Belum lama ini, diketahui bahwa jumlah sedotan yang berada di laut banyak sekali. Bentuknya yang ramping sering dikira makanan oleh fauna laut. Tentunya akan membahayakan kalau mereka sampai memakannya. Akibatnya, dimulailah gerakan untuk minum tanpa mengurangi sedotan untuk mengurangi jumlah sedotan ini.
            Gerakan minum tanpa sedotan ini tidak terlalu bergaung. Kebanyakan orang tidak terlalu peduli. Apalagi ada isu yang jauh lebih menarik di tanah air saya ini. Tempat makan dan minum yang pernah saya datangi hampir tidak ada yang melakukan kampanye ini. Mereka tetap menyediakan sedotan sebagai pelengkap minuman tanpa harus dipesan.
            Perlu kepedulian lebih dari orang supaya gerakan ini berhasil. Saya sudah mencoba untuk minum tanpa menggunakan sedotan. Sejauh ini cukup berhasil. Pernah juga tidak berhasil karena sedotannya sudah dimasukkan ke dalam minumannya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini