Tongkonan, rumah adat masyarakat Toraja, dapat dengan mudah dikenali
dari bentuknya. Rumah panggung itu atapnya berbentuk seperti perahu. Ada juga
yang mengatakan bentuknya mirip tanduk kerbau. Di Toraja, kerbau adalah sumber
kemakmuran.
Ratusan
tahun yang lalu, atap tongkonan selalu dibuat menggunakan bahan bambu. Bambu memang
banyak tumbuh di daerah Toraja. Bahan ini disusun bertumpuk-tumpuk sampai
menutupi seluruh atap. Tongkonan yang dibangun di abad ini sudah tidak banyak
lagi yang menggunakan bambu sebagai bahan atapnya. Ada beberapa yang saya lihat
beratap sirap.
Tongkonan
tua yang saya potret ini atapnya berbaham bambu. Bagian atapnya ditumbuhi
banyak tumbuhan paku. Tongkonan itu sepertinya tidak lagi dihuni dan tidak
terlalu terawat. Warna di dindingnya sudah memudar. Walaupun demikian,
tongkonan ini masih membuat saya kagum. {ST}