Ana

Senin, 02 Juli 2018

Kecelakaan Akibat Melanggar Aturan


            Tadi pagi saat naik bus saya menyaksikan kecelakaan di jalan yang saya lewati. Saya dan orang-orang yang naik bus melihat 2 orang yang berada di belakang mobil bak. Kedua orang itu sepertinya sepasang suami istri. Sang suami sedang terbaring di bak, sementara istrinya yang berdarah-darah terlihat meratapi di sebelahnya. Sebelum mobil bak itu dijalankan, di sekitarnya ada banyak petugas baik dari polisi maupun Dephub.
            Pengemudi bus yang saya tumpangi sempat menanyakan kepada petugas yang berdiri di dekat jendela. Saya yang duduk tidak terlalu jauh dari pengemudi itu tak sengaja mendengar percakapannya.
            “Takut razia,” kata petugas yang berada di luar.
            “Gak pake helm, ya?” tanya pengemudi bus saya.
            “Iya. Salah sendiri,” sahut petugas di luar itu.
            “Siapa suruh gak pake helm,” sungut seorang penumpang.
            Orang-orang yang tadinya kasihan melihat korban kecelakaan itu mendadak kehilangan simpati. Saya juga kehilangan sedikti rasa kasihan yang tadi sempat muncul. Ujung-ujungnya ya merasa kasihan juga, sih.
            Helm diciptakan sebagai alat pengaman bagi kepala, bagian tubuh di mana otak berada. Di negeri ini ada banyak orang yang memakai helm bukan karena fungsinya, tetapi karena takut mendapat sanksi. Biasanya yang kaya gini kena sanksi tilang.
            Saat terjadi kecelakaan akibat tidak menggunakan helm, dapat dipahami apabila para petugas tidak terlalu simpati. Dapat dikatakan kecelakaan itu terjadi karena kesalahan orang itu sendiri. Semoga saja orang itu tidak mengulangi kesalahannya lagi. Semoga juga orang-orang di Indonesia makin sadar apa gunanya helm. Pakai helm karena mau melindungi kepalanya, bukan karena takut ditilang. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini