Ana

Kamis, 05 Juli 2018

Bayam di Aspal Jalan




            Saat menunggu di halte Transjakarta, pandangan saya tertuju pada daun hijau yang berada di jalan raya. Daun itu adalah daun bayam. Lebih tepatnya pohon bayam yang tumbuh di aspal. Tanpa menunggu waktu lama, saya langsung memotretnya. Saya tahu tumbuhan ini tidak akan berumur panjang.
            Saya cukup mengenal pohon bayam karena saya pernah menanamnya waktu kecil. Sayuran ini cukup mudah menanamnya. Biji bayam dapat tumbuh dengan mudah di tanah yang subur. Di tanah yang tidak subur pun bayam dapat tumbuh. Buktinya di aspal jalan raya yang keras saja dapat tumbuh.
            Biji bayam berwarna hitam dan bentuknya kecil mungil. Hampir seperti butiran. Biji ini didapat dari bunga (atau buah) yang sudah terlihat matang. Cara untuk memisahkan biji dari bungkusannya dengan cara menggosok-gosokkkannya di telapak tangan. Biji hitam yang sudah terlihat, tinggal dipisahkan.
            Waktu kecil saya sering mengambil biji bayam dari pohonnya. Biji-bijian itu kemudian saya tebar-tebar ke seluruh penjuru halaman. Saat itu keluarga kami tinggal di rumah yang memiliki halaman luas sekali. Saya menebarkan biji bayam itu di tanah yang subur maupun yang tidak subur. Ajaibnya, hampir semuanya tumbuh.
            Motivasi saya menyebarkan biji bayam waktu kecil itu tidak hanya iseng belaka, lo. Saya tahu bayam itu baik untuk kesehatan. Sayangnya banyak anak kecil yang tidak suka bayam. Malah ada juga yang tidak suka sayur. Selain itu, ada juga yang kesulitan mendapatkan bayam. Saya ingat ada ibu teman saya yang cerita kalau di pasar lagi tidak ada yang jual bayam. Jadi, tujuan menyebarkan benih bayam supaya makin banyak bayam yang tumbuh biar semua anak bisa makan bayam. Keren, kan?
            Saat melihat pohon bayam yang tumbuh di aspal itu, saya kembali teringat pada kelakuan aneh saya bertahun-tahun yang lalu. Catatan ini sengaja saya buat sebagai pengingat dan juga menjadi ide untuk membuat cerita anak-anak. O ya, pohon bayam di aspal itu memang tidak berumur panjang. Beberapa hari kemudian saat lewat di situ, saya sudah tak lagi melihatnya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini