Cerita
Rama dan Sinta sering ditampilkan dalam sendratari tradisional. Sendratari di
Prambanan dan di beberapa tempat di Bali banyak yang dibuat berdasarkan cerita
ini. Saat mendengar cerita Rama dan Sinta, langsung terbayang tentang wayang,
deh.
Suatu
kali, saya mendapat undangan pertunjukan tari anak-anak. Pertunjukan yang
diadakan di Taman Ismail Marzuki itu mengangkat tema Rama dan Sinta. Saat itu
saya mengajak Mamah. Saya tahu dia pasti mengerti cerita tentang Rama dan Sinta,
beserta dengan tokoh-tokoh lainnya.
Pertunjukan
tari itu bukanlah pertunjukan tari tradisonal Jawa atau Bali. Tarian yang dipertunjukkan
adalah tarian kontemporer, agak-agak mirip balet. Tarian Rama dan Sinta ini
sengaja dipilih untuk supaya anak-anak dapat ikut serta melestarikan budaya. Hmmm… kalau yang ini dibahas
sebenarnya bakalan jadi agak panjang mengingat cerita Ramayana sebenarnya
berasal dari India.
Tarian
itu ditampilkan dalam beberapa babak. Ada babak yang menyertakan anak-anak
kecil banget yang gaya menarinya lucu sekali. Ada juga yang ditarikan oleh
orang yang tubuhnya sangat lentur dan ahli.
Karena
sudah tahu ceritanya adalah Ramayana, Mamah dapat menebak dengan mudah peran
yang sedang tampil di atas panggung. Malah saya yang beberapa kali bertanya-tanya
apa maksud yang sedang ditampilkan itu. Saya mengapresiasi acara ini sebagai
acara kesenian yang memperkaya budaya kita. {ST}