Ana

Senin, 14 Mei 2018

Korban Bom Anak-Anak


            Hari Minggu, tanggal 13 Mei 2018 adalah hari yang penuh ketegangan. Di pagi hari itu ada bom yang meledak di beberapa tempat di Surabaya. Ada anak-anak yang menjadi korban bom itu. Ada anak yang terkena bom, ada juga anak yang sengaja diledakkan oleh orang tuanya. Saya tidak salah ketik kalimat di atas, kok. Memang ada anak yang ikut meledak bersama orang tuanya yang menjadi pengantin sesat. Kasihan sekali.
            Pagi hari Minggu itu saya sebenarnya tidak terlalu menyimak berita. Setelah begadang malam sebelumnya, yang saya inginkan hanya istirahat tidur. Ada banyak berita di media resmi dan juga berita simpang siur di group WA. Saya baru mulai menyimak berita-berita itu setelah bangun dari tidur siang.
            Dari beberapa berita yang saya dapat, ada beberapa foto korban. Ada yang sudah tidak lagi utuh badannya, ada juga foto saat mereka masih hidup. Ada foto 2 bersaudara anak sekolah minggu yang difoto dengan kue ulang tahun. Ada juga foto anak-anak yang menjadi bagian sebuah keluarga.
            Saya sangat sedih saat melihat foto anak-anak itu. Kesedihan itu tidak hanya basa-basi. Saya sampai menangis saat melihat anak kecil yang menjadi korban itu tengah tersenyum. Saya langsung teringat keponakan saya yang senyumnya manis itu. Anak-anak kecil ini harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
            Setelah kesedihan itu, saya merasa marah pada orang tua yang memilih mengakhiri hidupnya sebagai pembawa bom itu. Namun, marah-marah saja tentu tidak ada gunanya. Saya hanya bisa berdoa semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini