Sejak
kecil saya suka jajan es puter, atau yang lebih saya kenal sebagai es dung
dung. Dung dung didapat dari bunyi yang diperdengarkan saat penjual es ini
lewat. Selain dikenal dengan nama es dung dung, ada juga yang menyebutnya es
dong dong. Konon nama resminya adalah es putar. Kadang-kadang disebut es puter.
Ada
yang mengatakan es dung dung adalah es krim versi murah. Es ini bahan dasarnya
dari santan, yang memang lebih murah daripada susu. Rasanya gurih manis. Es ini
awalnya dibuat memang untuk menyiasati orang-orang yang ingin makan es krim
tetapi tidak mampu membelinya. Kreativitas itu menghasilkan es yang menurut
saya rasanya lebih enak.
Cara
membuatnya dengan memutar-mutar santan yang di bagian luar wadahnya diberi es
dan garam. Cara ini berhasil membuat es itu membeku bahkan sebelum adanya
teknologi kulkas yang menyebar ke rumah-rumah warga.
Es
dung dung sering dijual menggunakan gerobak atau pikulan. Penjual es ini
menggunakan alat yang berbunyi dung dung dung. Saat disajikan, es ini sering
menggunakan cone atau roti. Saya
lebih suka menggunakan cone. Saya
menyempatkan untuk membelinya saat melihat penjual es ini pada waktu Hari Bebas
Kendaraan Bermotor. {ST}